Konvoi Akbar Sambut Kepulangan Imam Besar FPI Habib Rizieq
Menjelang kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab (HRS) ke Indonesia, beberapa pendukungnya telah melakukan berbagai persiapan. Dari memasang baliho bergambar HRS dalam ukuran besar, sampai konvoi akbar.
Baliho bergambar HRS bertulisan 'Satu Komando', ditempatkan di beberapa titik jalan yang akan dilalui HRS. Sedang konvoi akan dilakukan sejak dari Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta Cengkareng, Markas FPI di kawasan Petamburan, Jakarta Barat.
Sekjen FPI Munarman dihubungi melalui ponselnya menegaskan hingga saat ini belum ada perubahan tentang rencana pemulangan pemimpin tertinggi FPI tersebut. "Meski ada pihak yang tak menghendaki HRS pulang ke Indonesia, dengan pertimbangan keamanan, HRS tetap kembali ke Ibu Pertiwi yang ia rindukan," kata Munarman, Sabtu 7 November 2020.
Menurut Munarman, tidak ada penyambutan secara khusus saat kedatangan HRS dari Arab Saudi. Penyambutan dan konvoi atas inisiatif pendukung HRS sendiri. Sebab itu Munarnan tidak mengetahui seberapa banyak yang akan konvoi.
Ketua Bantuan Hukum Front Pembela Islam (FPI) Sugito Atmo Prawiro secara terpisah memastikan, seluruh proses administrasi terkait kepulangan Habib Rizieq Syihab sudah rampung. Sugito menekankan, Rizieq sudah tidak punya permasalahan di keimigrasian Arab Saudi.
"Administrasi sudah selesai, clear and clean, tidak ada masalah di keimigrasian Saudi," kata Sugito saat dikonfirmasi ngopibareng.id Sabtu, 7 November 2020.
Habib Rizieq dikatakan akan terbang dari Arab Saudi menuju Indonesia pada Senin, 9 November 2020. Diperkirakan, Imam Besar FPI tersebut akan tiba di Indonesia pada 10 November. Sugito menyatakan bahwa tiket dan manifes penerbangan untuk Habib Rizieq beserta keluarga sudah beres.
Habib Rizieq Dideportasi
Menanggapi rencana kepulangan Habib Rizieq tersebut, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bagi pemerintah Indonesia tidak ada urusan dengan rencana pemulangan Habib Rizieq ke Indonesia." Mau pulang silakan, tidak ya silakan itu urusan pribadi Habib Rizieq," kata Mahfud ketika dihubungi ngopibareng.id Jumat 6 November 2020.
Menurut Mahfud MD, sikap pemerintah sejak awal sudah jelas, pemerintah tidak punya urusan dengan kepergian maupun dengan kemulangan Habib Rizieq.
Kalau kemudian pemimpin tertinggi FPI itu menyebut pemerintah mempersulit kepulangannya ke Indonesia, oleh Mahfud dikatakan itu karangan dan cara Habib Rizieq untuk mencari perhatian, seakan dia telah dizalimi oleh pemerintah.
"Saya punya data dan informasi secara tertulis dari otoritas pemerintah Arab Saudi tentang status Habib Rizieq. Habib Riziq itu dideportasi oleh pemerintah Arab Saudi terkait pelanggaran imigrasi. Ia diberi batas waktu tanggal 10 November 2020 HRS harus sudah meninggalkan Arab Saudi " kata Mahfud.
Habib Rizieq Sebut Hoaks
Imam Besar FPI Rizieq Syihab sebelumnya menegaskan kepulangannya ke Tanah Air sama sekali tanpa bantuan dari pihak Pemerintah Indonesia, baik dari dalam negeri maupun yang di luar negeri.
“Tidak ada pihak mana pun dan siapa pun dari Pemerintah Indonesia, baik yang ada dalam negeri maupun di luar negeri yang mengaku-aku ikut membantu lobi Pemerintah Arab saudi. Maka saya nyatakan ini, dengan tegas bohong besar, itu hoaks,” kata Rizieq melalui siaran streaming di chanel Youtube, Front TV, Rabu 4 November 2020.
Dia menegaskan tidak ingin merepotkan dan membebani Pemerintah Indonesia terkait kepulangannya. “Biarkan beban saya, saya tanggung, saya selesaikan, saya cari jalan keluar. Janganlah ada pihak manapun yang ingin mengklaim menjadi pahlawan kesiangan,” kata Rizieq.
Advertisement