Konversi BBM, Gubernur Bantu PLTS kepada UMKM, Kantor & Pesantren
Terkait program konversi dari energi fosil (bahan bakar minyak/BBM) ke non-fosil, Pemprov Jatim memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap kepada 27 UMKM, pesantren, dan perkantoran pemerintah di Jatim.
Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan tersebut di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo, Minggu malam, 11 Februari 2024.
Bantuan PLTS yang panel surya (solar cell)-nya diletakkan di atap itu daya listriknya beragam. Mulai kapasitas 1 Kilowatt Peak (KWP) hingga 10 KWP.
"Bantuan PLTS berbasis atap ini merupakan upaya konversi penggunaan energi fosil ke non-fosil. Selain itu, PLTS ini juga sebagai perwujudan zero emisi 2060," kata gubernur.
Mantan Mensos itu mengingatkan, penggunaan PLTS atap ini juga harus dibarengi dengan penanaman tanaman mangrove. Sebab tanaman ini dapat menyerap karbon dioksida lima kali lipat dan menghasilkan oksigen lima kali lipat.
Pemberian PLTS atap kepada UMKM dan ponpes ini dinilai cukup membantu. Salah satu penerimanya, UMKM konveksi misalnya, menjadi solusi efektif karena penggunaan listriknya cukup besar.
Jawa Timur sendiri sampai saat ini tertinggi dalam penggunaan PLTS berbasis roof top dibandingkan daerah lain. Sehingga dari target Peraturan Daerah (Perda) Jawa Timur, Rencana Umum Energi Daerah (RUED) tahun 2023 mencapai 6,55 persen. Sisi lain di Jawa Timur sudah mencapai 9,37 persen atau di atas target.
Capaian tersebut, kata gubernur, berkat semua pihak mulai dari UMKM, pesantren hingga gedung perkantoran yang mulai beralih menggunakan PLTS atap.
"Sehingga efek yang ditimbulkan dapat mengurangi global warming meskipun belum signifikan," kata Khofifah.
Penyerahan bantuan PLTS atap ini dilakukan secara simbolis disertai penandatanganan prasasti peresmian PLTS atap oleh gubernur.