Kontrovesi Selebrasi Hormat Turki, Terancam Sanksi UEFA
Para pemain Turki merayakan hasil imbang 1-1 yang diraih atas Prancis dalam kualifikasi Euro 2020, Selasa dinihari WIB, 15 Oktober 2019, dengan selebrasi kontroversial.
Setelah memenangkan laga lewat gol tunggal Cenk Tosun di masa injury time, penggawa Timnas Turki merayakannya dengan melakukan hormat ala militer. Selebrasi itu mereka ulangi saat berada di ruang ganti Stadion Sukru Saracoglu, Istanbul.
Laga ini diprediksi akan membuat Turki kena masalah. Aksi serupa sudah mereka lakukan di laga sebelumnya saat mengalahkan Albania, Jumat lalu, 8 Oktober. Setelah kejadian itu, badan sepak bola Eropa (UEFA) menyatakan akan melakukan investigasi.
Selebrasi bergaya salut ala militer itu ditengarai berbau politis, terutama ketika dilakukan di laga kontra Prancis.
"Secara pribadi, saya tak melihat gestur itu, tapi mungkin saja memang berbau provokasi. Apakah UEFA melarang pesan-pesan politik dan religi? Ya, dan saya dapat menjamin kami akan menginvestigasi insiden tersebut," kata Direktur Komunikasi UEFA, Philip Townsend.
Selebrasi hormat ala militer ini dianggap sebagai dukungan skuat Ay-Yildizlilar terhadap langkah pemerintah Turki yang melakukan serangan kepada kaum Kurdi di wilayah Suriah.
Baru-baru ini tentara Turki bentrok dengan pejuang Kurdi di Suriah utara. Perancis berada di antara sejumlah negara yang mengancam untuk menjatuhkan sanksi pada Turki dan mengutuk keras tindakan presiden Recep Tayyip Erdogan.
Seusai laga melawan Alabania, foto selebarsi itu diunggah Cenk Tosun ke akun Instagramnya. Ia menyertainya dengan kalimat, "Untuk bangsa kita, terutama bagi mereka yang mempertaruhkan hidup mereka untuk bangsa kita."
Kelakuan Cenk Tosun memunculkan kontroversi. Sebagian suporter St. Pauli menuntut manajemen untuk memutus kontrak Cenk Tosun. Sedangkan, pihak manajemen hanya mengutuk keras pesan politik yang disampaikan oleh pemain berusia 25 tahun tersebut.
Namun, hingga kini, St. Pauli tak kunjung memberikan sanksi kepada Cenk Tosun.
Kini, meski sudah ada peringatan dari UEFA, para pemain Turki kembali mengulang selebrasinya itu.
Aksi pemain seusai laga Prancis itu juga diunggah akun Twitter resmi tim nasional Turki, menggunakannya dalam pos yang menunjukkan tabel Grup H yang dipuncaki negara itu.
Sebelum laga ini, beberapa politisi Prancis menyerukan agar pertandingan dibatalkan. Saat laga, keamanan juga diperketat di Stade de France. Muncul juga laporan keributan di tengah kerumunan orang atas spanduk pro-Kurdi.
Patut dinantikan apakah Timnas Turki akan mendapatkan sanksi dari UEFA terkait selebrasi ala militer tersebut?