Kontroversi Rambut Pirang Pasha Ungu, Berakhir Cukur Gundul
Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau Pasha Ungu cukur gundul rambutnya. Ayah 7 anak ini berkelakar rambutnya dicukur ala shaolin. "Wow Shaolin lagi kita, opan e ?" ucap Pasha pada video Story akun resmi Instagram @pashaungu_vm, sambil memandang ke kamera.
Pada video yang berdurasi 15 detik itu, Pasha dicukur oleh asisten pribadinya Ifan Taufan. Pasha diketahui dicukur menjelang hari raya Idul Adha. "Back to normal, persiapan lebaran haji, Bismillah," ujar Pasha Ungu sembari terus merekam proses pemangkasan rambut itu.
Melalui unggahannya di Instagram Stories, Sigit Purnomo Said ini memuat foto dirinya yang menyatukan tangan seperti tanda permohonan maaf dan telah mencukur habis rambutnya. Aksi Pasha Ungu gundul ini pun juga mendapatkan apresiasi dari warganet.
Pasha sempat menyampaikan permintaan maaf kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Dia tidak mau beradu argumentasi, kecuali mematuhi arahan Tito. "Jadi saya kira tidak ada lagi argumentasi yang harus saya sampaikan kecuali mematuhi pendapat atau arahan dari bapak Mendagri," kata Pasha.
Dia mengecat rambut menjadi pirang untuk kebutuhan video klip bersama grup musik Fladica. Dia menegaskan tak berniat melecehkan lembaga.
Sebelumnya, Pasha Ungu mengubah gaya rambutnya dari berwarna hitam menjadi blonde alias pirang. Tito Karnavian sempat mengingatkan Pasha agar memberi contoh karena menjadi pejabat negara.
“Belum ada aturannya, tapi sebaiknya sebagai pejabat negara memberikan contoh etika yang baik,” ujarnya kepada wartawan di kantor Kemendagri, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat 31 Juli 2020.
Tito Karnavian memahami betul latar belakang Pasha yang berasal dari dunia musik. Namun karena kini Pasha juga menjadi pejabat, Tito berharap pria 40 tahun tersebut dapat menempatkan dirinya.
"Saya paham mungkin beliau (Pasha) dari latar belakang seni, jiwa beliau itu. Tapi kan beliau juga harus bisa menempatkan antara sebagai seniman dengan sebagai birokrat yang memiliki kode etik, kultur tersendiri sebagai birokrat," ujar Tito Karnavian.
"Saya mengharapkan Mas Pasha juga jiwa birokratnya sekarang lebih kental. Jiwa senimannya nggak harus hilang, tidak. Tapi kan tidak harus artinya dengan cara mengubah penampilan rambut," sambung mantan Kapolri ini.