Kontroversi Penghargaan Petinju Terbaik 2019
Penghargaan Petinju Terbaik 2019 bagi Saul 'Canelo' Alvarez oleh Ring Magazine cukup mengejutkan. Kedua kemenangan Canelo Alvarez tahun 2019, kontra Sergey Kovalev dan Daniel Jacobs datang lewat klausal rehidrasi yang menyebutkan bahwa berat badan kedua petarung tak boleh naik lebih dari 10 pounds atau 4,5 kg sebelum duel.
Melanggar klausal tersebut dan para petarung akan dikenai penalti finansial dalam jumlah besar. Boxingnews24.com mengatakan kalau kedua lawan Canelo Alvarez tersebut tidak bisa tampil lepas walau Jacobs akhirnya membayar penalti karena ia menambah berat badan.
Petinju 29 tahun itu dibilang harus menerima kredit untuk kemenangannya atas Jacobs tetapi tidak pada partai perebutan Sabuk Juara Light Heavyweight IBO lawan Kovalev.
Para kritikus membandingkan bagaimana Kovalev menghajar Anthony Yarde hanya tiga bulan sebelumnya pada Agustus 2019 dan mencatatkan kemenangan kontra lawan yang membuat Canelo Alvarez kesulitan itu.
Boxingnews24.com mengutarakan bahwa kredit lebih layak disematkan kepada Canelo Alvarez apabila ia bisa menang di divisi berat 175 pounds lawan Artur Beterbiev, pemenang gelar juara IBF/WBC, atau juara WBA Dmitry Bivol.
"Sayangnya, Canelo Alvarez memilih lawan terlemah di kelas 175 pounds (79,3 kg) dalam diri Kovalev. Sulit memberinya kredit apapun atas kemenangan tersebut," tulis Sean Jones di Boxingnews24.com.
Sementara itu di kolom Heavybagboxing.com, Lucas Biggers menulis bahwa alasan utama Canelo Alvarez memilih lawan tersebut dan menyertakan klausal rehidrasi adalah karena kontrak raksasanya bernilai 365 juta dolar AS untuk 11 pertandingan bersama DAZN.
Ikatan kerja setara Rp5 triliun menjadi alasan utama kenapa banyak pihak menginginkan Canelo Alvarez menang terus menerus.
Nama Josh Taylor diusulkan menjadi Petinju Terbaik 2019. Taylor (16-0, 12 KO) melewati tahun yang lebih impresif ketimbang Canelo Alvarez. Taylor berhasil mengalahkan juara IBF light welterweight, Ivan Baranchyk, dan juara WBA, Regis Prograis.
Pertarungan-pertarungan tersebut tidak melihatkan klausal rehiddrasi dan ia tak menghadapi petinju yang jauh lebih tua darinya. Prograis dan Baranchyk merupakan petinju-petinju dalam usia prima.
Advertisement