Kontroversi Patung Setan Selfie di Spanyol
Patung perunggu setinggi 1,7 meter menggambarkan setan berwajah bulat yang tersenyum sambil memegang ponsel cerdas untuk swafoto alias selfie.
Ide pemasangan patung bertanduk itu dicetuskan pejabat pemerintah Segovia, Spanyol, untuk menarik wisatawan ke salah satu saluran air, yang dibuat dari era Romawi dan paling terpelihara di kawasan Eropa Barat.
Ternyata ide ini memicu reaksi dari penduduk Segovia. Lebih dari 5.400 orang menandatangani petisi di laman Change.org menuntut pemkot agar tidak memasang patung itu.
Klaim kelompok penolak adalah patung ini merupakan penghinaan bagi umat Katolik. Menurut mereka, gambar setan yang tersenyum merupakan pemujaan kejahatan karena setan seharusnya digambarkan menjijikkan dan tercela.
Tuntutan warga yang meluas ini menyebabkan hakim memerintahkan penundaan pemasangan patung sampai pengadilan dapat menentukan apakah patung itu dianggap sebagai serangan terhadap nilai keagamaan tertentu.
Namun, ada juga petisi yang mendukung pemasangan patung itu. Petisi lawan ini sudah ditandatangani oleh 2.100 orang.
"Patung setan adalah bagian dari legenda saluran air Segovia, yang tidak memengaruhi moralitas atau agama, karena itu tidak lebih dari karakter sebuah legenda," begitu bunyi petisi itu, dikutip dari Sputnik News.
Penggagas pembuatan patung ini adalah Jose Antonio Abella. Dia mengaku terkejut dengan kontroversi yang terjadi. Albella mengatakan dia ingin memberi penghormatan kepada Segovia dengan menciptakan sesuatu.
"Menurut mitos jembatan itu bukan dibangun oleh orang Romawi, tetapi oleh Mephistopheles, karakter fiksi berwujud setan dari cerita rakyat Jerman," kata Abella.
Ia meyakin patung berbentuk setan yang akan dipasang di utara ibukota Spanyol, Madrid, dan di dinding utara saluran air Segovia akan terkenal dan pengunjung akan senang berfoto. (yas)
Advertisement