Kontroversi Kiki MasterChef Indonesia Pernah Jadi Executive Chef
Kiki MasterChef Indonesia (MCI) season 11 juara kedua, masih menjadi topik hangat di dunia maya. Salah satu yang terbaru adalah curiculum vitae (CV) miliknya tersebar di sejumlah platform media sosial (medsos).
Dalam riwayat pekerjaannya tersebut, Kiki pernah menjadi executive chef. Menurut informasi, salah satu syarat untuk mengikuti kompetisi memasak tersebut adalah calon peserta tidak boleh berasal dari kalangan profesional.
Lantas, pengalaman pemilik nama asli Rizkisyah Putra Singarimbun ini pernah bekerja sebagai executive chef viral. Kiki pun mengklarifikasi jabatannya tersebut di podcast YouTube Agatha Chelsea.
Kiki MasterChef Indonesia season 11 tidak menampik, bahwa ada beberapa poin di CV-nya itu benar. Ia pernah menjadi executive chef di salah satu kafe di Brastagi, Sumatera Utara (Sumut).
"Jadi itukan CV itu sudah keluar, setelah grand final selesai. Aku memang sempat jadi leader di dapur. Cuma bukan dapur bonafide, karena dulu pas kelas 1-3 SMK aku sudah ambil part time," ungkap Kiki.
Kiki juga menjelaskan, sebelum akhirnya menjadi leader di salah satu kafe, ragam pekerjaan pernah dilakoni Kiki. Mulai dari steward hingga cook helper, baik di dapur bakery sampai restoran makanan Jepang.
Semua itu dilakukannya saat kelas X. Sebab magang itu menjadi sebagai salah satu persyaratan untuk lulus dari SMKN 8 Medan jurusan tata boga.
"Karena memang aku harus menjadi something sebelum lulus sekolah," tutur Kiki.
Ia merasa beragam pekerjaan tersebut bisa lebih mengasah kemampuannya di luar teori yang diberikan di sekolah. Setelah lulus sekolah, Kiki mendapatkan banyak kenalan dan berkesempatan untuk memulai pengalamannya di dapur.
Saat itulah ia datang ke kafe di wilayah Brastagi, yang kebetulan sedang membutuhkan seseorang untuk meng-handle dapurnya.
"Kayak Puncak lah kalau di Jawa Barat. Jadi di sana banyak restoran-restoran, penginapan-penginapan. Ada salah satu kafe yang perlu di-handle nih kitchen-nya, cuma as a cook nih pertamanya,” jelas Kiki.
Kiki menegaskan, posisinya saat itu menjadi executive chef bukan berkelas internasional. Apalagi ia baru lulusan SMK. Usianya saat itu baru 19 tahun.
"Keadaannya kala itu, belum berpengalaman sepenuhnya mumpuni. Saya juga belum lama lulus dari SMK. Ngelamarnya cooking (masak)" beber pria berusia 22 tahun ini.
"Aku kasih lihat gimana quality saya, gimana produknya, gimana aku kontrol makanan dan lain-lain, di situ aku diangkat jadi executive chef. Aku juga sanggup karena aku juga punya basic dan ilmu dan bekal yang aku pelajari di sekolah,” tandas Kiki.
Melihat CV Kiki, Chef Arnold menyinggung soal diskualifikasi. Seperti diketahui, kabar itu bermula saat akun Twitter @evantan mengunggah riwayat pendidikan dan pekerjaan Kiki.
Akun itu lantas menyebut apakah boleh seseorang yang sudah profesional mengikuti Masterchef.
"Kalau udah pro begin memang boleh ta ikutan kompetisi masterchef?" tulis akun @evantan.
Chef Arnold tampak kaget mengetahui riwayat itu. "Loh loh," tulisnya.
Advertisement