Kontroversi Film House of Gucci, Tayang di Indonesia 17 Desember
Universal Pictures Indonesia selaku distributor mengumumkan jadwal tayang film itu di media sosialnya. "Keluarga Gucci memiliki segalanya. Dia menginginkan lebih. #HouseOfGucci dibintangi @LadyGaga, Adam Driver, @JaredLeto, Jeremy Irons, Al Pacino, dan disutradarai Ridley Scott. Di bioskop mulai 17 Desember. Sneaks show 10, 11 dan 12 Desember," cuit Universal Pictures.
Jadwal tayang di Indonesia berselang hampir satu bulan sejak penayangan di AS. Film itu tayang 9 November di Leicester Square dan 24 November di bioskop-bioskop AS. House of Gucci merupakan hasil adaptasi buku karya penulis Sara Gay Forden berjudul House of Gucci, A Sensational Story of Murder, Madness, Glamour, and Greed (2001).
Film tersebut dibintangi oleh Lady Gaga memerankan Patrizia Reggiani yang menikah dengan keluarga Gucci. Adam Driver berperan sebagai Maurizio Gucci, Al Pacino sebagai Aldo Gucci, Jared Leto sebagai Paolo Gucci, dan Jeremy Irons sebagai Rodolfo Gucci.
Film ini telah meraup 34 juta dolar AS atau setara Rp487 miliar di seluruh dunia sejauh ini. Itu menjadikannya pembuka rekor untuk drama dewasa selama masa pandemi.
Sinopsis
House of Gucci merupakan kisah nyata dari peristiwa pembunuhan Maurizio Gucci yakni pengusaha Italia dan kepala rumah mode Gucci, oleh mantan istrinya Patrizia Reggiani. Peristiwa berdarah tersebut membuat geger industri fashion dunia sekitar tahun 1995.
Saat sedang berjalan menaiki anak tangga untuk memasuki kantornya, Maurizio Gucci disergap lalu dibunuh seorang pria bersenjata. Ia tewas dengan empat tembakan, yakni tiga bagian punggung dan satu di kepalanya. Kejadian tersebut juga disaksikan Giuseppe, satpam di kantor Gucci.
Saat menyelidiki kasus tersebut, kantor kepolisian Milan memeriksa Patrizia Reggiani sebagai tersangka utama. Akibat bukti yang kurang kuat, polisi melepaskan Patrizia Reggiani dan kasus tersebut dibiarkan selama dua tahun.
Hingga pada 1997, kepala polisi Milan akhirnya menangkap mantan istri Maurizio, Patrizia Reggiani dengan sebuah bukti yang kuat.
Protes Keluarga Gucci
Tidak semua orang senang dengan tayangan film terbaru ini. House Of Gucci yang disutradarai oleh Ridley Scott ini telah mendapat ancaman gugatan hukum dari para anggota keluarga Gucci.
Ahli waris Gucci, Aldo Gucci, yang memimpin Gucci pada 1953-1986 menyebut film itu menampilkan penggambaran yang buruk. Dalam pernyataan tertulis, pihak keluarga Gucci juga menganggap film itu tidak akurat dan merusak nama Gucci.
Keluarga Gucci menyebut film itu sangat menyakitkan bagi keluarga dan merusak label Gucci yang telah dibangun hingga saat ini.
“Keluarga Gucci berhak untuk mengambil inisiatif yang diperlukan buat melindungi nama dan citra mereka dan orang-orang yang mereka cintai,” demikian keterangan Aldo Gucci.
Selain itu, hal lain yang disoroti oleh keluarga Gucci adalah tentang cara bagaimana karakter Patrizia Reggiani, diperankan oleh Lady Gaga. Dalam film ini, Reggiani digambarkan sebagai korban, kenyataannya menurut Aldo Gucci, sosialita Italia itu “dihukum karena menjadi penghasut pembunuhan Maurizio Gucci.”
Selain itu, cucu perempuan Aldo, Patrizia Gucci, mengatakan aktor Al Pacino tidak terlihat seperti pria sejati karena memiliki fisik gemuk, pendek, dengan cambang yang sangat jelek. Karena ini, keluarga Gucci telah menyatakan bahwa seluruh tim produksi film tersebut “mencuri identitas sebuah keluarga untuk mendapatkan keuntungan Hollywood.”
Balasan Sutradara Film House of Gucci
Ridley Scott membantah tuduhan keluarga Gucci. Ia menyebutkan fakta bahwa apa yang dilakukan keluarga Gucci dan diangkat dalam film merupakan hal-hal yang sudah jadi milik publik.
“Kau harus ingat bahwa satu anggota keluarga Gucci dibunuh dan yang lainnya dipenjara karena masalah pajak, jadi jangan bicara padaku soal aku mengambil mengeruk keuntungan (dari film ini). Setelah kamu melakukan hal-hal seperti itu, permasalahanmu sudah jadi milik publik,” katanya dalam wawancara dengan BBC Radio.
Soal peran Al Pacino sebagai Aldo Gucci yang diprotes keluarga, justru dinilai Ridley Scott sebagai penghinaan.
“Orang-orang yang menulis surat dari keluarga Gucci kepada kami di awal sangat menghina, mengatakan bahwa Al Pacino tidak mewakili Aldo Gucci secara fisik dalam bentuk atau bentuk apa pun,” katanya.
Ridley Scott mengatakan, keluarga Gucci seharusnya beruntung karena aktor senior itu mewakili mereka dalam film. “Namun, terus terang, bagaimana mereka bisa lebih baik diwakili daripada oleh Al Pacino? Permisi! Anda mungkin memiliki aktor terbaik di dunia, Anda seharusnya sangat beruntung,” tuturnya.
Ridley Scott juga mengatakan, para kru film mencoba untuk sepenuhnya hormat dengan menjadi sefaktual mungkin dari kondisi aslinya. Sutradara itu menjelaskan, film yang menceritakan warisan Gucci yang bergejolak sepanjang 1970-an, 1980-an, dan 1990-an itu dapat dilihat sebagai satire. Hal ini mengingat kepribadian dan situasi yang digambarkan dalam film itu.
Ridley Scott berpikir banyak hal yang dibawakan pada film itu adalah komedi. House of Gucci menggambarkan dekadensi, pertikaian, dan akhirnya pembunuhan yang menimpa dinasti mereka.
Advertisement