Kontroversi Elektabilitas Jokowi Pasca Romi Ditahan KPK
Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, menegaskan elektabilitas paslon 01 tidak akan terpengaruh dengan status tersangka jual beli jabatan di Kementerian Agama (Kemenag), yang kini disandang mantan Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi).
Juru bicara TKN Eva Kusuma Sundari mengakui kedekatan hubungan Romi dengan Jokowi. Tapi Romi bukan satu-satunya orang yang dekat dengan Jokowi. "TKN sudah mengukur dampak tertangkapnya teman koalisi kami terhadap elektabilis Pak Jokowi tidak ada, bahkan semakin kuat," kata Eva di Jakarta, Minggu 17 Maret 2019.
Menurut Eva, pihak oposisi memang menilai elektabilitas capres petahana Jokowi akan terdampak kasus hukum Romi. Diduga, ada upaya memanfaatkan kasus Romi untuk menyerang Jokowi.
"Kami tidak khawatir, Pak Jokowi pasti menang meskipun tanpa Romi. Koalisi kami ini solid berdasarkan komitmen demi Indonesia sejahtera, aman, dan damai,"
kata politisi PDIP itu.
Sebagai teman seperjuangan, Eva menyatakan prihatin atas musibah yang menimpa Dewan Penasihat TKN Jokowi-Ma'ruf. "Kami menyampaikan keprihatinan. Mengenai sikap Presiden, itu sudah jelas Pak Jokowi tidak melindungi siapapun yang tersandung masalah hukum, secara fair semua partai koalisi memiliki komitment bersama dalam penegakan hukum yang dilakukan Presiden atau pemerintah," ujar Eva.
Berbeda dengan penilaian juru bicara Badan Pemenangan Nadional (BPN) Andre Rosiadi. Ia meyakini penangkapan Romi akan berdampak buruk, karena masyarakat sudah melihat Romi orang dekat Jokowi ternyata korupsi.
"Tentu penangkapan Gus Romi berdampak ke elektoral Jokowi karena, pertama Romi Ketum PPP koalisi Jokowi, dan kedua Romi orang dekat Pak Jokowi," kata Andre.
Ia juga menilai, penangkapan Romi adalah bukti kegelisahan Prabowo Subianto yang menyebut bahwa Indonesia itu korupsi stadium 4. "Mereka coba bully Pak Prabowo, tapi Allah berikan bukti bahwa Indoenesia emang stadium 4, contohnya ada ketua partai yang orang dekat pak Jokowi terlibat suap," ujar Andre.
Sebelumnya, Jokowi mengaku prihatin atas kasus yang menimpa Romi. "Apa pun, Pak Romi adalah kawan kita. Sudah lama dan juga ikut dalam Koalisi Indonesia Kerja juga sudah lama. Kita sangat sedih dan prihatin," kata Jokowi di Hotel Cambridge, Kota Medan, Sumatera Utara, Sabtu 16 Maret 2019. (asm)