Kontroversi Andi Arief, Jenderal Kardus hingga 7 Kontainer
Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief kerap berkicau di Twitter. Pernyataan-pernyataan yang ia keluarkan mengundang kontroversial. Dari jenderal kardus, isu mahar Sandiaga Uno jadi cawapres hingga soal 7 kontainer surat suara tercoblos.
Berikut ini pernyataan-pernyataan kontroversial Andi Arief yang ditangkap karena kasus narkoba di Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Minggu 3 Maret 2019. Bareskrim telah menguji urine Andi Arief positif mengandung sabu.
1. Prabowo jenderal kardus
Melalui Twitter @AndiArief_, pada 8 Agustus 2018, ia menyebut Prabowo Subianto dengan jenderal kardus. "Prabowo ternyata kardus, malam ini kami menolak kedatangannya ke kuningan.
Bahkan keinginan dia menjelaakan lewat surat sudah tak perlu lagi. Prabowo lebih menghargai uang ketimbang perjuangan. Jendral kardus," tulis Andi Arief kala itu.
2. Mahar Sandi Uno
Usai menyebut Prabowo Subianto jenderal kardus, Andi Arief kembali menuding Prabowo Subianto menjadikan Sandiaga Salahuddin Uno (Sandi Uno) sebagai cawapres karena mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu memberikan uang Rp500 miliar masing-masing untuk dua partai koalisi Gerindra, yakni PAN dan PKS.
Selain itu, Andi Arief mengaku diperintah partainya untuk bicara mengenai dugaan mahar tersebut. Bahkan, menurut dia, keputusan Demokrat untuk mengungkap soal dugaan mahar ini diambil dalam rapat resmi partai di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, pada 8 Agustus 2018.
3. Tujuh kontainer surat suara tercoblos
Nama Andi Arief menjadi trending di Twitter dan Google, pada 3 Januari 2019. Hal itu terkait kicauannya soal informasi tujuh kontainer surat suara tercoblos di Bea Cukai Tanjung Priok.
4. Usul debat Jokowi vs Rocky Gerung
Andi Arief mengaku siap jadi moderator debat antara pengamat politik Rocky Gerung dan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Andi Arief bahkan menanyakan siapa yang kira-kira akan terkapar dalam debat itu.
"Saya siap menjadi moderator debat Pak Jokowi melawan @rockygerung, menurut anda siapa yang akan terkapar?," tulis Andi Arief. (yas)