KontraS Nilai Data Korban Tragedi Kanjuruhan Belum Menyeluruh
Sekretaris Jenderal Federasi KontraS, Andi Irfan mengatakan meragukan data korban meninggal dunia tragedi Kanjuruhan versi pemerintah yang menyebut 132 korban.
Kata Andi, KontraS menilai proses pendataan korban yang dilakukan oleh pemerintah belum menyeluruh. Proses pengumpulan data hanya sebatas mengandalkan laporan dari fasilitas layanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit, klinik hingga puskesmas.
“Padahal banyak korban meninggal dunia yang tidak sempat melaporkan ke rumah sakit. Ada yang langsung dibawa oleh keluarganya dan meninggal di luar rumah sakit,” ujarnya pada Minggu 11 Oktober 2022.
Pendataan korban di luar wilayah Malang Raya juga perlu dilakukan. Sebab kata Andi, setelah bertemu dengan kelompok suporter banyak Aremania yang berasal dari luar kota menjadi korban jiwa.
“Saya kira jumlahnya (korban meninggal dunia) lebih dari 132 orang. Apalagi banyak Aremania yang berasal dari luar daerah seperti Blitar, Pasuruan, Probolinggo,” katanya.
Andi menambahkan, pemerintah daerah, terutama yang menjadi kantong-kantong suporter Aremania bisa lebih pro-aktif untuk melakukan pendataan.
“Pemkot Malang, Pemkot Batu, Pemkab Malang, Blitar hingga Pasuruan bisa menginstruksikan hingga tingkat kelurahan untuk bisa jemput bola melakukan pendataan terhadap korban yang meninggal dunia akibat insiden di Stadion Kanjuruhan,” ujarnya.
Advertisement