Kontrak Kerja DPRKPP Surabaya, Target Perbaiki 800 Rumah
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya memaparkan kontrak kinerja operasional tahun 2022. Dalam kontrak ini ada tujuh Indikator.
Kepala DPRKPP Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajat menjelaskan, indikator pertama yakni program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) atau Dandan Omah.
"Dalam program ini, pihaknya menargetkan perbaikan 800 Rutilahu setiap tahunnya. Perbaikan Rutilahu manfaatnya sangat besar. Karena satu rumah kumuh saja itu bisa menjadi sumber penyakit," terang Irvan, Jumat, 1 Juli 2022.
Selain itu, manfaat yang didapat tidak hanya ekonomi bagi warga penerima, tapi di situ juga melibatkan tukang dan kuli dari warga sekitar. Indikator kedua adalah pemeliharaan atau rehabilitasi gedung bangunan milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Perbaikan itu dapat berupa rehabilitasi kantor dinas, kecamatan maupun kelurahan. Dalam indikator kedua ini, pihaknya menargetkan 185 lokasi di tahun 2022.
Lanjutnya, indikator ketiga adalah izin bangunan ber-IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Pihaknya memaparkan, bangunan yang sudah ber-IMB hingga tahun 2021 sebanyak 290.077 bangunan. Angka tersebut dari jumlah total 537.484 bangunan yang ada.
"Indikator selanjutnya adalah target ketepatan waktu penerbitan IMB 100 persen. Target tersebut sebagaimana batas waktu pelayanan sesuai dengan peraturan yang berlaku," jelas dia.
Sementara untuk indikator kelima Irvan menyebut, pihaknya menargetkan 187 KK dapat menghuni Rusunawa baru di tiga lokasi, Gunung Anyar 2, Dukuh Menanggal 2 dan Tambak Wedi Baru.
"Kami menargetkan semua sudah terisi dan tepat sasaran, terutama (Rusunawa) yang baru-baru," kata mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya ini.
Selanjutnya, pada indikator keenam adalah target penyerahan Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) dari pengembang atau warga kepada Pemkot Surabaya. Di tahun 2022, Irvan mengatakan, DPRKPP Surabaya menargetkan 25 dokumen PSU diserahkan kepada pemkot.
"Penyerahan PSU baik dari pengembang atau warga, kami targetkan 25 dokumen tahun ini. Kami berharap bisa lebih dari itu. Karena itu akan menambah luasan maupun nilai aset fasum (fasilitas umum ) fasos (fasilitas sosial) yang diserahkan ke pemkot," ujar dia.
Sementara pada indikator terakhir atau ketujuh DPRKPP Surabaya adalah mengenai pembangunan kawasan wisata. Ada 6 lokasi yang ditargetkan pada tahun 2022 dilakukan pembangunan kawasan wisata. Yakni, kawasan Ampel, kawasan Kota Lama, Kenjeran, Sontoh Laut, Sungai Kalimas dan Jalan Tunjungan.
"Kami berkolaborasi dengan dinas-dinas atau OPD lain, seperti Disporapar. Ini sudah berproses, di Tunjungan, Kalimas, dan kami akan terus improve untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan yang menjadi perhatian atau atensi Bapak Wali Kota Eri Cahyadi," terang Irvan.
Saat ditanya mengenai strategi dalam mewujudkan tujuh indikator tersebut, Irvan mengungkapkan, salah satu strategi yang dilakukan ialah berkolaborasi dengan stakeholder maupun Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Surabaya dalam upaya mencapai target indikator perbaikan Rutilahu.
"Karena berdasarkan permintaan itu sangat besar. Tidak mungkin bisa tercapai kalau hanya mengandalkan APBD. Jadi kami melakukan dengan gotong royong, baik dengan perusahaan-perusahaan melalui CSR, Baznas maupun dengan pengembang," tandasnya.