Kontes Anggur ketika Anggur Probolinggo Semakin Langka
Untuk kali pertama di Probolinggo digelar Kontes Anggur memperebutkan Dandim Cup 2023 yang digelar di Makodim 0820, Minggu, 29 Oktober 2023. Ada ironi, kontes itu digelar ketika salah satu ikon Kota Bayuangga (Bayu: angin, Ang: Anggur, dan Ga: Mangga) yakni, anggur semakin langka.
“Justru karena ikon anggur yang semakin langka itu, kami melalui Kontes Anggur berharap anggur Probolinggo kembali berkembang,” kata Dandim, Letkol Arm. Heri Budiasto usai membuka Kontes Anggur.
Memang dibandingkan ikon Kota Probolinggo lainnya yakni, Angin Gending yang bertiup kencang di pertengahan hingga menjelang akhir tahun, juga mangga (manalagi dan arumanis), anggur bisa dikatakan semakin “luntur”. Sudah tidak ada lagi warga yang secara komersial menanam anggur.
Dandim mengaku, bersyukur kontes yang ia gelar kali pertama itu diikuti 54 peserta, terbanyak dari Kota dan Kabupaten Probolinggo. “Selain itu juga ada peserta dari Bintaro, Jakarta Selatan,” katanya.
Untuk membangkitkan kembali masa kejayaan anggur Probolinggo, Letkol Heri mengajak Komunitas Pembudi Daya Anggur Probolinggo (Kopling). “Kodim sendiri punya tanah menganggur di belakang, kami tanami anggur. Juga di halaman depan di sekeliling air mancur, kami tanami anggur,” ungkapnya.
Dandim punya obsesi anggur bisa kembali menjadi ikon Probolinggo yang sebenarnya. “Kami malah membayangkan, Probolinggo punya kebun anggur yang bisa menjadi destinasi wisata petik anggur,” katanya.
Senada Penasihat Kopling Probolinggo, Heri Wahyudi berharap, agrowisata petik anggur bisa disajikan bagi wisatawan sepulang dari Gunung Bromo. “Sebenarnya anggur bisa ditanam di pegununungan dengan ketinggian hingga 1.000 meter di atas permukaan laut, bisa menjadi pendamping wisawa Bromo,” ujarnya.
Sisi lain pria yang juga Plt Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Probolinggo menambahkan, hingga kini di Probolinggo belum ada kebun anggur yang bisa menjadi agrowisata. Sebab, sebagian besar anggur di Probolinggo adalah tanaman satu-dua batang yang ditanam sebagai hiasan di halaman rumah ketimbang untuk perkebunan besar (komersial).
Kontes Anggur di halaman Makodim 0820 pun diikuti pembudi daya anggur kelas penghobi tanaman, mirip penghobi bonsai. Tanaman anggur yang dilombakan ditanam di dalam pot, polibag, glangsing, hingga bekas galon cat.
Penilaian mempertimbangkan buah, daun, bentuk batang, bebas dari penyakit dan hama, media tanam, hingga wadah (pot) tanaman anggur. “Bisa dikatakan ini lomba Tabulampot (tanaman buah dalam pot) khusus anggur,” ujar Syafiudin, salah satu peserta lomba.
Advertisement