Konsumsi Solar Subsidi di Jateng DIY Capai 5.833 kiloliter
Konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar Subsidi di Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menunjukkan tren peningkatan.
PT Pertamina Patra Niaga hingga akhir Februari 2022, mencatat, konsumsi Solar di Jawa Tengah dan DIY berada di angka 5.833 kiloliter per hari. Angka tersebut 11 persen berada di atas rerata kuota harian tahun 2022, yaitu di angka 5.253 kiloliter per hari.
Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, menyebutkan, peningkatan konsumsi BBM subsidi yang melebihi jatah kuota tersebut menyusul adanya pemulihan dan peningkatan ekonomi yang terjadi.
Meski begitu, Pertamina tetap berkomitmen menyediakan Solar untuk memenuhi kebutuhan, khususnya bagi konsumen yang berhak menerima subsidi dari pemerintah.
Disampaikan, Pertamina senantiasa mengimbau kepada masyarakat umum, khususnya yang berasal dari kalangan mampu atau menengah ke atas, supaya bijak dalam menggunakan produk BBM sesuai peruntukannya. Agar subsidi dari pemerintah terhadap BBM tersebut dapat tepat sasaran.
“Kami terus mendorong dan mengedukasi agar masyarakat lebih memilih BBM nonsubsidi dari Pertamina yang tentu kualitasnya lebih baik bagi mesin kendaraan dan lebih ramah lingkungan,” kata Brasto 1 April 2022.
Untuk BBM jenis gasoline terdapat dua produk Pertamax Series, yaitu Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98). Sementara untuk BBM jenis gasoil tersedia dua produk Dex Series, di antaranya Dexlite (CN 51) dan Pertamina Dex (CN 53).
Dia menambahkan, PT Pertamina Patra Niaga memastikan ketersediaan stok produk BBM Solar yang merupakan Jenis BBM Tertentu (JBT) atau BBM subsidi dalam kondisi aman. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen di Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Brasto menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menyalurkan Solar subsidi untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Jawa Tengah dan DIY sehingga konsumen tidak perlu khawatir.
"Menurut pantauan kami, penyaluran Solar subsidi di Jawa Tengah dan DIY normal, lancar, dan terkendali hingga saat ini," ujarnya.
Tercatat hingga saat ini, ketahanan stok produk Solar di Fuel Terminal di Jawa Tengah dan DIY mencapai hampir 16 hari. Angka tersebut belum termasuk stok di kilang maupun dalam pengantaran melalui kapal.
Brasto menjelaskan, penyaluran produk Solar subsidi diatur oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) baik untuk pengaturan kuota maupun peruntukannya.
“Ada sebanyak 754 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah operasi kami yang ditetapkan untuk menerima alokasi penyaluran produk Solar, di antaranya 675 di Jawa Tengah dan 79 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),” ujar Brasto.