Konsumsi Ikan Jatim dan Probolinggo di Bawah Nasional
Tingkat konsumsi ikan di Jawa Timur dan Kota Probolinggo masih di bawah angka nasional yang mencapai 54 kilogram (kg) per kapita per tahun. Tingkat konsumsi ikan di Jawa Timur 38,8 kg sementara di Kota Probolinggo lebih tinggi, 44 kg per kapita per tahun.
Data tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Diskanla) Provinsi Jawa Timur, Mohammad Gunawan Saleh saat kegiatan Perluasan Kampanye Gemar Ikan di Daerah Stunting dan Rawan Pangan Kota Probolinggo, Selasa, 3 November 2020.
Di sejumlah daerah pesisir penghasil ikan laut, lanjutnya, tingkat konsumsi ikan memang tinggi. “Masyarakat di Madura, tingkat kosumsi ikannya setara nasional, 54 kilogram per kapita per tahun,” ujar Mohammad Gunawan Saleh.
Selama sebelum pandemi Covid-19, Diskanla Jawa Timur memfokuskan kampanye makan ikan di 17 daerah (kota/kabupaten) dengan angka stunting tinggi. Tetapi saat pandemi Covid-19 merebak, program gemar makan ikan diperluas di daerah yang rawan pangan.
Produksi ikan laut di Jawa Timur, kata Mohammad Gunawan Saleh, mencapai 400 ton ditambah ikan hasil budidaya 1,2 ton per tahun. “Daerah-daerah yang tidak mempunyai laut kami dorong mengembangkan budidaya ikan air tawar seperti, Bojonegoro, Kediri, dan Ngawi,” ujar dia.
Kampanye makan ikan di Kota Probolinggo juga dihadiri Arumi Bachsin, istri Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak. “Masyarakat harus terus didorong lebih banyak mengonsumsi ikan,” ujar Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Dirikan) Jawa Timur itu.
Arumi menambahkan, mengkonsumsi ikan setiap hari bagus untuk kesehatan karena banyak mengandung vitamin dan mineral. "Ikan sangat baik untuk kesehatan, baik dikonsumsi anak, ibu menyusui dan lansia atau orang biasa,” katanya.
Peluasan kampanye gemar makan ikan (Gemarikan) di pendopo Kecamatan Kanigaran itu juga dihadiri Ketua Forikan Kota Probolinggo Aminah Hadi Zainal Abidin dan Wakil Ketua TP PKK Diah Kristanti Subri.
“Gemarikan bukan berisi slogan tapi sebuah program nyata agar bisa dirasakan langsung oleh masyarakat seperti kegiatan saat ini,” kata Aminah. Gemarikan juga dapat menggerakan sektor riil seperti pengolah, pembudidaya dan nelayan.
Gemarikan, kata istri Walikota Habib Hadi Zainal Abidin, menjadi media memperkenalkan berbagai jenis olahan berbahan dasar ikan. Karena potensi ikan sangat besar, bergizi tinggi dan sangat baik untuk dikonsumsi semua kalangan, muda sampai tua.