Konsumen Mulai Ngirit, Sebotol Minuman Diminum Berdua
Trend hidup sehat dan menjaga kelestarian lingkungan, ternyata berdampak pada industri makanan dan minuman. Simak saja pernyataan dari Ketua Gabungan Pengusaha Makan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman.
Kata dia, saat ini minat masyarakat terhadap minuman ringan seperti minuman soda dan minuman manis lantaran faktor kesehatan. Selain itu, ada pergeseran pola konsumsi masyarakat soal berkurangnya konsumsi air minum dalam kemasan (ADK).
"Mungkin beberapa konsumen mulai membawa tumbler (botol air minum) sendiri. Mereka enggan membeli minuman dalam kemasan plastik karena alasan lingkungan," ujar Adhi S. Lukman.
Selain itu, kata dia ada beberapa survei yang hasilnya lumayan menggelitik bagi industri makanan dan minuman. Beberapa survei itu menyebut jika konsumen saat ini mulai berhemat. "Mereka beli satu botol untuk berdua," ujar Adhi
Atas fenomena tersebut, Gapmmi mengoreksi target pertumbuhan industri makanan dan minuman dari yang awalnya 10 persen menjadi di kisaran 8 hingga 9 persen. Namun koreksi pertumbuhan di bidang minuman tertolong meningkatnya tren pertumbuhan industri makanan seperti susu, minyak goreng, dan tepung-tepungan.
"Bakery dan biskuit meningkatnya juga bagus, makannya secara total masih bagus," jelas Adhi.
Selain itu sebut Adhi, mulai masuknya penjualan es krim ke daerah-daerah pelosok sebenarnya juga turun mendorong pertumbuhan industri mamin di tahun 2018 ini. Dia mengatakan, dengan mulai masuknya minimarket ke daerah-daerah pedesaan juga turut mendorong pertumbuhan industri mamin.
Untuk itu pihaknya optimistis dengan masa depan industri mamin karena kesempatan untuk ekspansi terutama di wilayah luar Jawa masih sangat besar. "Menurut saya ternyata pasar Indonesia itu besar asalkan ada fasilitasnya," ujar dia. (amr)