Konsultasi Psikologi: Tips Menghapi Remaja di Masa Puber
Rubrik konsultasi psikologi hadir setiap Minggu. Pembaca bisa berkorespondensi langsung dengan Psikolog Dian Dwi Puspita. Pengasuh bisa dihubungi lewat surat elektonik di diananggraini48@yahoo.co.id.
Pertanyaan:
Saya seorang ibu yang mempunyai anak remaja berusia 14 tahun. Hal yang membuat saya kurang tenang adalah akhir-akhir ini saya melihat anak saya banyak mengalami perubahan. Saat ini anak saya lebih mudah uring-uringan,sensitif dan tidak suka diusik terkait kehidupan pribadinya. saat ini ia sedang memiliki dan bergabung dalam grup atau komunitas tertentu dengan teman sebayanya dan tidak ingin diketahui oleh orangtuanya.Terus terang, saya menjadi kepikiran terus dan bagaimana saya bersikap untuk bisa mendekati anak saya.
Ibu Nur, di Surabaya
Jawaban:
Ibu Nur yang ada di Surabaya. Apa yang terjadi pada ananda pada umumnya dialami oleh semua anak muda.Pada masa remaja biasanya lebih sensitif Karena memang secara emosional ia masih labil dan sedang mengalami suatu fase perubahan baik secara fisiologis dan biologis,psikologis dan sosial.
Pada periode ini anak memasuki fase pubertas, yaitu masa di mana para remaja mengalami gejolak secara emosi sehigga cenderung labil dan butuh dukungan. Pada usia remaja awal ini anak sedang mengalami fase peralihan dari masa anak-anak menuju remaja, sehingga pada diri mereka terjadi kegalauan atau kegelisahan untuk pencarian identitas diri, yang dikenal dengan istilah badai dan topan.
Istilah badai dan topan adalah kondisi di mana remaja mengalami konflik yang cukup kompleks, dan secara emosi cenderung bergejolak. Selain itu, mereka juga mulai menonjolkan diri dan memiliki keinginan berinteraksi mendalam dalam sebuah kelompok atau geng untuk menunjukkan keberadaan mereka.
Harapan pada anak remaja adalah bisa diterimanya dia dalam sebuah kelompok, maka rasa diterima dan percaya diri dia akan meningkat.
Namun sebaliknya, jika pada anak remaja tersebut mengalami penolakan dalam suatu kelompok atau geng, maka menyebabkan rasa kurang percaya diri atau rendah diri dan kurangnya dihargai. Dalam menghadapi anak pada usia remaja sebaiknya :
1. Janganlah mencela secara terang-terangan di depan orang lain
2. Dengarkan apa yang dikatakan anak tanpa menolak dan menghakiminya
3.Dekati anak dan luangkan waktu bersama untuk bicara dan ngobrol santai terkait topik hangat atau kegiatan sehari-harinya
4. Bisa menjadi teman cerita buat ananda
5.Lakukan kegiatan bersama, seperti berolahraga atau menyalurkan hobi
6. Pahami setiap kebutuhannya, mencoba berpikir dari sudut pandang anak remaja
7. Usahakan kita mengetahui teman-temannya tanpa bersikap interogerasi, dan jika pada situasi ini sulit didapatkan karena anak menolak maka bersabarlah dan jangan memaksakan anak untuk segera bercerita
8. Jika hubungan mulai terjalin baik, ajak diskusi anak terkait hal-hal positif tentang masa depan
9.Salurkan bakat dan minatnya, agar anak memiliki semangat dan merasa disupport
10. Beri pemahaman terkait tanggungjawab dan komitmen sebagai anak remaja
11. Jika masalah anak tidak kunjung selesai, dan perilaku anak belum terbuka, maka sebaiknya dikonsultasikan pada psikolog terdekat.
Sekian jawaban dari saya,semoga bermanfaat.Terimakasih