Konsultasi Psikologi, Tips Mengatasi Dampak Konflik Orang Tua
Konflik antara orang tua di dalam keluarga, berdampak pula pada kesehatan anak. Berikut konsultasi psikologis yang diasuh oleh Dian Dwi Puspita A, S.Psi, MA. Pengasuh bisa dihubungi lewat surat elekteronik di [email protected].
Pertanyaan
Saya Dita, seorang remaja berusia 19 tahun. Saat ini saya sedang duduk dibangku kuliah semester 2. Keluhan saya sukar tidur, tengkuk leher terasa kaku dan pusing/sakit kepala. Keluhan ini saya rasakan sudah beberapa pekan.
Saya sendiri orang yang cenderung pendiam,kurang percaya diri dan tidak seberapa suka bergaul. Awal mula keluhan saya mulai mengganggu, saya sering merasa sedih dan menangis.
Dalam keluarga sering saya melihat pertengkaran antara kedua orangtua saya, puncaknya di momen yang indah saat ini orang tua saya bertengkar hebat. Saya kadang berpikir kenapa kehidupan keluarga saya seperti ini dan mulai sejak saya masih kecil.
Dalam ingatan saya masih terngiang-ngiang bagaimana ayah membentak ibuk dan melempar barang di sekitarnya. Pertengkaran sering terjadi karena ibu juga melawan ayah, sehingga pertengkaran hebat sering terjadi karena keduanya sama-sama tidak mau mengalah.
Yang kedua saat saya mau kuliah, orangtua juga tidak mengizinkan saya untuk kuliah dengan alasan tidak ada biaya. Namun kemauan saya untuk kuliah sangat kuat karena saya mempunyai impian ke depan. Akhirnya saya berjuang sendiri tanpa support.
Saya mengikuti berbagai tes perguruan tinggi baik dalam kota dan luar kota. Namun keinginan saya adalah diterima di perguruan tinggi di luar kota, dengan alasan saya ingin jauh dari rumah. Terus terang saya merasa bosan dan jenuh melihat kehidupan dalam keluarga saya, saya merasa butuh ketenangan di luar sana.
Namun apa boleh buat, orang tua saya tidak menyetujui saya kuliah di luar kota, akhirnya pilihan yang saya ambil adalah sekolah di perguruan tinggi dalam kota. Demikian sekilas cerita kehidupan saya, mohon saran Bu, apa yang harus saya lakukan untuk mengatasi keadaan saya ini.
Dita, 19 Tahun, Surabaya
Jawaban
Selamat siang Mbak Dita. Pengalaman mbak Dita memang cukup kompleks. Keluhan-keluhan yang dirasakan Mba Dita adalah symptom atau gejala fisik yang muncul ketika seseorang mengalami tekanan atau stress berkepanjangan. Keadaan psikologis seseorang dapat terganggu karena lamanya permasalahan yang tak kunjung terselesaikan dan berlarut-larut maka akan menjadi bom waktu.
Karena sesungguhnya masalah itu tetap ada meski seolah dianggap tidak ada. Masalah tersebut sebenarnya berada dan telah tersimpan di alam bawah sadar, sehingga muncul pada kondisi baik psikologis maupun fisik, seperti perasaan gelisah, lelah, mudah gugup, pusing, leher kaku, kurang selera makan sampai sulit tidur.
Nah, sekarang langkah awal yang bisa dilakukan Mbak Dita adalah lakukan rileksasi, buatlah kondisi badan serileks dan senyaman mungkin (bisa dengan duduk atau berbaring) dan lakukan olah napas.
Fokuskan pikiran pada keluar masuknya udara dari hidung dan keluar dari mulut. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi ketegangan dan membuat kondisi badan lebih tenang dan rileks. cobalah ini berkali-kali ketika ketegangan itu muncul, ketika mau tidur dan memulai aktivitas di pagi hari.
Berikutnya ajaklah pola pikir anda ke hal-hal positif. Kembangkan pikiran-pikiran positif dalam memaknai setiap permasalahan yang timbul, selalu berpikir ke depan akan bisa lebih baik dan ada jalan keluar serta menjauhkan dari pikiran-pikiran negatif yang membuat anda semakin gelisah dan merasa tidak nyaman.
Dan, lakukan aktivitas atau kegiatan sehari-hari dengan maksimal, jangan membuat diri pasif, melamun atau berada dikamar tanpa tujuan yang jelas. Terus lakukan perubahan dan kegiatan yang menarik, seperti menyalurkan bakat dan hobi, misal memasak, membuat kue, berolahraga, merawat tanaman, membuat kerajinan tangan atau berkreasi lainnya.
Lalu ketika menghadapi permasalahan, buatlah prioritas. Mulailah dari masalah yang paling ringan dan terkait dengan keadaan pribadi Mbak Dita, bukan lingkungan. Mulai fokus pada penyelesaian permasalahan satu persatu. Fokuskan saat ini pada studi Mbak Dita, berfikirlah untuk kesuksesan dan masa depan Mbak Dita.
Terkait keadaan keluarga atau rumah tangga orang tua Mbak Dita, serahkan kepada mereka, mereka lebih tahu apa yang terjadi dan baiknya untuk mereka. Hal ini untuk mengurangi beban psikologis yang memang tidak seharusnya dipikirkan Mbak Dita karena hal itu menjadi permasalahan orangtua.
Dengan memilah mana yang menjadi porsi permasalahan anak dan orangtua, maka diharapkan Mbak Dita tidak merasa berat terhadap beban masalah yang ada. Cobalah lakukan ini dan jika keadaan masih belum membaik atau masih mengalami sulit tidur, maka sebaiknya konsultasikan ke dokter dan diperlukan penanganan lebih lanjut.
Advertisement