Konsisten Pada Madin, Gus Ipul Didaulat Jadi Bapak Madin Jawa Timur
Kepedulian Calon Gubernur (cagub) Jatim Saifullah Yusuf (Gus Ipul) terhadap madrasah diniyah (madin) saat menjabat wakil gubenur Jatim hampir 10 tahun memang selalu konsisten. Atas dedikasinya tersebut, Gus Ipul dikukuhkan menjadi “Bapak Madin Jawa Timur”.
Pemberian gelar tersebut telah berdasarkan persetujuan dari DPW dan 31 DPC Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) yang telah terbentuk di Jawa Timur. Sementara pemberian gelar dan pengukuhan “Bapak Madin Jawa Timur” kepada Gus Ipul dilakukan saat Rakerwil ke-2 FKDT Jatim, di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Pasuruan, Sabtu 17 Februari 2018.
Mendapat penghargaan ini, Cagub Jatim nomor urut 2 ini mengaku sangat terhormat dan akan berusaha sekuat tenaga, agar hidupnya nantinya selalu bermanfaat dan mewarnai pembangunan dan kemajuan madin.
“Saya ucapkan terima kasih, telah diberikan kepercayaan menjadi pembina FKDT Jatim. Apalagi juga diberikan gelar “Bapak Madin Jawa Timur”. Semoga ini menjadi dorongan dan semangat hidup saya untuk selalu bisa mewarnai madin ke depannya,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Cagub Jatim yang berpasangan dengan Puti Guntur Soekarno ini mengatakan, madin merupakan warisan leluhur, kiai, ulama sebelum Indonesia merdeka. Tapi dari lebih dari itu, madin juga memperkuat pendidikan agama anak-anak.
Untuk itu, lanjut Gus Ipul, keberadaan madin harus terus didukung agar tetap eksis dan bisa lebih bermanfaat untuk umat. Sebab telah terbukti mendidik anak-anak yang berilmu agama yang baik.
Awal Indonesia merdeka, kata Gus Ipul, madin rencananya akan masuk dalam sistem pendidikan nasional. Tapi sayang, rencana tersebut tak pernah terealisasi walaupun saat itu sudah ada MoU (memorandum of understanding) antara Menteri Agama Wahid Hasyim dan Menteri Pendidikan.
“Dulu madin berjalan sendiri tanpa pemerintah. Tapi sejak Pak Imam Utomo menjadi Gubernur Jatim, madin mendapat perhatian hingga sekarang. Nanti jika saya diberikan amanat jadi gubernur, akan saya teruskan. Bahkan akan kita buat program khusus menjadi madin plus. Programnya kita tambah nantinya gurunya kita sekolahkan hingga ke luar negeri, contohnya ke Mesir,” ungkapnya. (wah)