Konsisten Lestarikan Bahasa Daerah, Banyuwangi Raih Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah
Banyuwangi meraih penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD). Anugerah ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek).
Pemberian penghargaan ini karena Pemkab Banyuwangi dianggap konsisten dalam pelestarian bahasa daerah, yakni Bahasa Osing yang merupakan bahasa suku asli Banyuwangi.
“Penghargaan ini menjadi motivasi kami untuk terus melestarikan bahasa Using secara masif, sebagai bahasa asli Banyuwangi,” kata Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, Jumat, 3 Mei 2024.
Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah 2024 diberikan kepada 19 daerah se-Indonesia. Kabupaten Banyuwangi merupakan satu-satunya daerah di Jawa Timur yang menerima penghargaan tersebut.
Bupati Ipuk menegaskan, Pemkab Banyuwangi mendukung penuh upaya pemerintah pusat dalam melakukan revitalisasi bahasa daerah. Dia menegaskan, kekayaan budaya, termasuk bahasa daerah, tidak boleh punah.
“Kekayaan ini harus kita rawat agar bisa diwariskan kepada anak cucu kita kelak,” tegasnya.
Anugerah RBD ini diserahkan Menteri Nadiem kepada Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda dalam Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional di Jakarta, Kamis, 2 Mei 2024.
Penghargaan ini, menurut Bramuda, diberikan berdasarkan hasil verifikasi dari Badan Bahasa Kemendikbud Ristek atas usulan dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Timur. Banyuwangi mendapatkan penghargaan ini karena memenuhi tiga indikator penilaian.
Pertama, adanya regulasi Peraturan Bupati Nomor 69 Tahun 2003, tentang Pemberlakuan Muatan Lokal Bahasa Osing pada Pendidikan Dasar di Banyuwangi. Kedua, dukungan anggaran dalam pelestarian bahasa Using. Ketiga, adanya kegiatan pelajar berbahasa Using, seperti Festival Literasi Bahasa Using dan Festival Padang Ulanan.
“Selain itu, setiap hari Kamis pemkab juga mewajibkan seluruh sekolah dan instansi untuk mengenakan seragam pakaian adat Using. Inilah cara yang dilakukan pemkab untuk menumbuhkan kecintaan masyarakat pada budaya serta bahasa lokal Banyuwangi,” ujarnya.