Konser Solidaritas Dhani Batal, Penyelenggara Klaim Rugi Besar
Ketua penyelenggara konser solidaritas untuk Ahmad Dhani Prasetyo, Didik Darmadi kecewa. Ia mengaku menelan kerugian besar atas dibatalkannya konser bertajuk 'Dewa 2019 All Star: Hadapi dengan Senyuman' hari ini, Minggu 10 Maret 2019, di Surabaya.
Didik menyebut kerugian itu antara lain biaya sewa perlengkapan pertunjukan, yakni soundsystem, lighting, dan venue Grand City Convention Center, Surabaya.
"Sangat-sangat (rugi), ini konser ini tidak ada yang membiayai, tidak ada sponsor, saya (biayai) tunggal, saya sudah habis gak karu-karuan," kata Didik, ditemui di lokasi, Minggu.
Akibat dibatalkannya konser ini, berdasarkan perhitungannya, Didik sebagai penyelenggara mengaku menelan kerugian hingga ratusan juta rupiah.
"Rp400 juta kerugian saya," kata Didik.
Kendati demikian, ia mengaku akan bertanggung jawab penuh dengan berencana menggantinya 400 tiket yang telah terjual.
Dalam konser ini, Penyelenggara menyediakan 1.500 tiket, dengan harga Rp200 ribu untuk kategori reguler, dan Rp 750 untuk kelas VIP.
"Masalah tiket yang sudah setor, saya akan bertanggung jawab, monggo itu sudah tertera di kantor, monggo bisa mengambil. Yang jauh-jauh dari Semarang, Bandung, saya siap transfer,
Di sisi lain itu, Yudhi Saharuddin, Senior Manajer Marketing Grand City, Surabaya mengatakan bahwa pihak oenyelenggara belum membayar penuh sewa gedung.
"Belum 100 persen, mereka baru DP 35 persen saja," kata Yudhi, saat dikonfirmasi awak media.
Lalu, untuk persewaan properti perlengkapan, dan penerangan panggung, Yudhi tak tahu menahu, lantaran, menyebut hal itu adalah kerja sama antara panitia dan vendor.
Sebagaimana diketahui, konser solidaritas untuk Ahmad Dhani Prasetyo ini sedianya digelar di Grand City Convention Center, Minggu malam.
Namun beberapa jam sebelum acara digelar, acara tersebut dibatalkan oleh pihak kepolisian, lantaran penyelenggara dinilai belum memenuhi prosedur perizinan.
Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Rudi Setiawan mengatakan konser tersebut tidak dapat dilaksaakan lantaran pihak penyelenggara masih terganjal izin pelaksanaan konser.
"Untuk hari ini tidak bisa dilaksanakan," kata Rudi kepada sejumlah panitia, di lokasi acara, Minggu.
Rudi menyebut, pihak panitia tak bisa menunjukan surat izin konser kepada kepolisian. Melainkan, hanya menunjukan izin kampanye dari Bawaslu.
Ia beranggapan, konser dan kampanye merupakan hal yang berbeda. Maka meskipun rencananya konser ini akan dihadiri Sandiaga Salahuddin Uno, hal tersebut tetap harus disertai izin konser atau keramaian.
"Kampanye sama konser beda. Kampanye itu ke Bawaslu, ini konser kan dia sekarang yang mengkambinghitamkan kampanye. Itu enggak boleh, kalau kampanye kan enggak menarik duit," kata Rudi. (frd)