Konser Penggalangan Dana "Senandung Alam", Menuju Seribu Tanaman Mangrove Demi Kota Surabaya
Wisma Jerman beserta Aksi Cinta Indonesia (ACI), Komunitas Narasi Jawa Timur, dan Climate Fresk menyelenggarakan konser penggalangan dana, dengan tajuk "Senandung Alam". Konser ini di Ciputra Hall, Lidah Kulon, Surabaya ini dalam rangka penanaman seribu tanaman mangrove.
Konser tersebut menampilkan sejumlah anak-anak yang berbakat dalam bidang olah vokal suara sambil memperagakan nyanyian yang disenadungkannya.
Seperti salah seorang penampil yang tergabung dalam ACI, Naomi Olivia, yang menampilkan lagu nyanyian yang bahkan sudah populer jauh sebelum dirinya lahir.
Dirinya mengaku untuk mempersiapkan diri tampil dalam konser hari ini, membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan lamanya untuk melakukan persiapan agar penampilannya hari ini tidak mengecewakan.
"Persiapannya kira-kira sekitar dua hingga tiga bulan kak, cuman kebetulan emang ada beberapa lagu yang sudah sempat dinyanyikan sih di konser-konser sebelumnya, jadi ya berprosesnya lumayan," ucapnya, saat ditemui Ngopibareng.id, Minggu 28 Juli 2024.
Olivia, sapaan akrabnya, juga mengatakan, pada penampilan hari ini, dirinya membawakan lagu dalam formasi solo dan berkelompok, bersama dengan performer ACI lainnya.
Dirinya bahkan mengatakan, lagu-lagu yang dibawakannya merupakan lagu-lagu populer yang dinyanyikan oleh para penyanyi dewasa yang bisa dikategorikan sebagai karya bernuansa tempo dulu.
Tercatat, gadis belia tersebut menyanyikan lagu, seperti "Aku Melangkah Lagi", ciptaan Santoso Gondowidjojo dan "Burung Camar", lagu ciptaan Iwan Abdulrachman, yang juga dipopulerkan oleh penyanyi era 80-90an, Vina Panduwinata.
Tak hanya lagu-lagu yang dipopulerkan Vina, Olivia juga menampilkan lagu yang dipopulerkan oleh penyanyi kawakan Chrisye, seperti "Lilin-lilin Kecil", ciptaan James F. Sundah dan "Payung Fantasi", karya ciptaan komponis legendaris tanah air, Ismail Marzuki.
"Kita membawakan lagu-lagu yang ramah anak dan ramah anak itu bukan berarti cuma lagu anak, kayak balonku atau naik kereta api tapi misalnya lagu-lagunya Vina Panduwinata atau lagu-lagunya Chrisye, jadi kebanyakan lagu-lagu vintage, lagu klasik Indonesia," ucapnya.
Dirinya juga berharap, berbagai senandung lagu-lagu yang dinyanyikannya beserta kawan-kawannya dapat berhasil untuk memikat masyarakat dan para donatur, yang ingin menyumbangkan sejumlah dana untuk dapat mengumpulkan seribu tanaman mangrove, yang akan ditanam di Kebun Raya Mangrove (KRM) Wonorejo.
tentang lingkungan tentang bumi kita "Setelah perform hari ini semoga, dengan adanya konser penggalangan dana seribu pohon ini orang-orang bisa lebih aware karena kita sebagai generasi muda yang akan merasakan dampaknya, jika kita tidak beraksi dari sekarang, jadi yuk kita jaga lingkungan, yuk kita kembali kepada alam," terangnya.
Sementara itu, Public Relation and Marketing Wisma Jerman Firman Satriyo mengatakan, acara hari ini memiliki tujuan agar sejak dini, anak-anak muda Indonesia itu mengenal dan tahu bagaimana cara untuk melestarikan lingkungan.
"Jadi kami ingin lebih mengajak semua orang di Surabaya, khususnya karena kita itu tinggal di kota metropolis juga dan mengalami krisis lingkungan yang mana dan cara-cara untuk menangani itu kita tidak bisa kalau hanya orang-orang dewasa saja, jadi penanaman seribu mangrove bertujuan supaya lingkungan kita bisa bertahan," ucap Firman.
Firman juga menjelaskan, kampanye penanaman seribu pohon mangrove tersebut sudah berjalan sejak bulan Maret 2024 silam dan hingga saat ini, jumlah donatur yang sudah menyumbangkan dana sudah terpenuhi sekitar 400 pohon.
Rencananya, seribu tanaman mangrove yang akan terkumpul tersebut akan ditanam secara serentak pada bulan Desember 2024 mendatang.
"Salah satunya strategi untuk mencapai seribu pohon mangrove yaitu dengan acara harini ini dan yang kedua kami akan ikut sertakan secara terus menerus dalam kampanye kampanye kegiatan Wisma Jerman dan juga kami ingin mengundang sekolah-sekolah," paparnya.