Konsep Perkaderan Keluarga Muhammadiyah Harus Dimassifkan
"Muhammadiyah dan 'Aisyiyah harus optimis untuk menggiatkan dakwah dan perkaderan, sekalipun target dakwah saat ini adalah generasi milenial yang karakternya sangat berbeda dengan generasi sebelumnya." kata Salmah Orbayinah, Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah,
Keluarga adalah tiang umat dan bangsa karena perannya dalam menyalurkan nilai intensif pembentukan karakter keluarga. Melalui keluarga, perkaderan juga bisa dilakukan secara masif dan terstruktur. Sehingga, Muhammadiyah sebagai organisasi yang bersifat perkaderan, harus menaruh fokus pada perkaderan keluarga.
Salmah Orbayinah, pengurus Majelis Pendidikan Kader PP Muhammadiyah, mengungkapkan hal itu dikutip ngopibareng.id, dari situs resmi muhammadiyah.or.id, Sabtu (26/5/2018).
Menurut Salmah , konsep perkaderan keluarga harus dimasifkan, sehingga dapat terlaksana secara terstruktur dan rapi.
"Muhammadiyah dan 'Aisyiyah harus optimis untuk menggiatkan dakwah dan perkaderan, sekalipun target dakwah saat ini adalah generasi milenial yang karakternya sangat berbeda dengan generasi sebelumnya.
"Kita harus mementingkan kaderisasi karena hal tersebut merupakan ikatan yang dilakukan untuk menciptakan loyalitas yang unggul untuk Muhammadiyah, serta melahirkan generasi untuk pembentuk khairul ummah," ujarnya, yang disampaikan pada Pengajian Ramadhan 1439H PP Muhammadiyah, Jumat.
Muhammadiyah punya tanggung jawab untuk menciptakan pelopor lanjut persyarikatan. Maka hal tersebut bisa dilakukan melalui perkaderan di keluarga, AUM, AMM dan lingkungan pimpinan. Salmah menghimbau agar perkaderan keluarga di lingkungan Muhammadiyah perlu dioptimalkan.
"Kita bisa mencontoh bagaimana Rasulullah melakukan dakwah dimulai dari orang terdekat, yakni keluarga. Jangan sampai kemajuan teknologi malah membuat kita kesusahan dalam memelihara kaderisasi dan menggaungkan dakwah," kata Salmah. (adi)
Advertisement