Konsep Kebaikan yang Hakiki, Ini Pandangan Gus Mus
Rembang: Dalam pandangan Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah, KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus), kebaikan seseorang tidak terlepas ketika ia melakukan perbuatan baik kepada orang lain.
Dalam menyikapi perbuatan baik tersebut, Gus Mus menekankan dua hal, yakni tidak melupakan perbuatan baik orang lain kepadanya. Tetapi di sisi lain, ia mampu untuk tidak mengingat-ingat perbuatan baiknya kepada orang lain.
Hal itu ditekankan Gus Mus ketika memberikan taushiyah singkat rutinnya dalam tajuk #TweetJumat, (20/10) pada akun twitter miliknya, @gusmusgusmu.
“#TweetJumat: Orang baik ialah orang yang mengingat kebaikan orang kepadanya dan melupakan kebaikan sendiri kepada orang lain,” tulis Gus Mus.
Ribuan follower merespon cuitan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang kini memiliki pengikut sebanyak 1,39 juta tersebut.
“Alhamdulillah pagi2 dpt tausiyah..semoga kita selalu mendapat ridho nya Allah SWT..amin,” ucap akun @ghaniy_sakha terkesan atas taushiyah Gus Mus.
“Terima ksh tausiahnya Kiai,” ujar akun bernama Sri Yatmini (@sriytm) memberi kesan.
Sebagai seorang ulama panutan umat, teladan, doa, dan pemikiran Gus Mus juga selalu diharapkan untuk menuntun gerak bangsa dan para pemimpin untuk mengabdi pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Luar biasa yai, mhn do'anya selalu buat Bangsa Indonesia dan Pemimpin2 Bangsa smg berpikiran sama utk pengabdian terhadap NKRI...,” tulis akun atas nama Rakhmat Gunawan (@rgun12).
Hingga berita ini ditulis, tweet Gus Mus tersebut mendapat 2.257 suka, 2.232 retweet, dan 62 balasan (reply). (nuo)