KONI Pastikan Papua Siap Gelar PON
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memastikan bahwa Papua akan siap tepat waktu untuk bisa menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua KONI Pusat, Mayjen TNI (purn) Suwarno, kemarin di Surabaya,
KONI beberapa kali melakukan pengecekan kepada anggota Panitia Besar (PB) PON, serta Pemerintah Provinsi Papua. Sekaligus pengecekan langsung ke lapangan.
Hal ini sekaligus membendung pesimisme beberapa pihak yang menganggap Papua tidak akan mampu menyelenggarakan PON karena banyak fasilitas seperti venue pertandingan, tempat penginapan, dan sarana transportasinya yang masih minim.
Dari hasil pantauan langsung, mantan Pangdam V/Brawijaya itu mengaku, proses pengerjaan venue terus dilakukan. Rencananya, semua pembangunan yang dilakukan akan selesai pada pertengahan tahun 2020.
Beberapa venue yang masih dalam pengerjaan di antaranya Panjat Tebing, Bermotor, Bilyard, kemudian renovasi stadion sepak bola, dan beberapa lainnya.
“Ada beberapa bangunan yang sudah selesai tinggal pembersihan, dan masih ada yang masih dalam proses pengerjaan. Tidak ragu-ragu semua akan selesai selesai bulan Juli tahun 2020,” kata Suwarno.
Tak hanya masalah persiapan venue saja, masalah akomodasi juga masih menjadi pekerjaan rumah besar tuan rumah untuk bisa menampung para atlet.
Namun, karena kondisi PB PON dan KONI Pusat telah menyiapkan alternatif lainnya selain hotel yang akan dibagi rata untuk seluruh kontingen yaitu berupa asrama, bahkan hingga kapal milik PT Pelni yang bisa menampung hingga 2.000 orang.
Masalah transportasi juga menjadi pemikiran bagi KONI Daerah yang memetakan daerah. Sebab, ada beberapa daerah yang hanya bisa dilalui dengan menggunakan pesawat terbang. Sedangkan untuk transportasi darat, Suwarno mengatakan ada bantuan lebih dari 600 bus mini yang disiapkan pemerintah pusat.
“Jadi, saya masih tetap yakin bahwa Papua nanti akan bisa menjadi tuan rumah. Saya optimis itu akan bisa walaupun (Papua) masih dihadapkan dengan berbagai permasalahan dan keterbatasan waktu. Keluar dari itu, semua orang yang ada di Papua maupun di luar Papua mereka tetap menginginkan Papua untuk menjadi tuan rumah dan sukses, mohon doa restunya,” katanya.
Advertisement