KONI Jatim Beburu Kontrakan untuk Akomodasi Atlet di PON Papua
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur bergerak cepat untuk mempersiapkan akomodasi seluruh tim yang akan berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 Papua mendatang.
Salah satu yang sedang dipersiapkan adalah mencari kontrakan rumah untuk penginapan sementara menjelang pertandingan, dan untuk posko sebagai tempat istrahat tetap selama menjalani PON di Papua. Upaya mencari kontrakan dilakukan lantaran jumlah kamar hotel yang ada di Papua disebut tak mencukupi bagi 6.000 atlet dari seluruh daerah di Indonesia.
Ketua Harian KONI Jatim, M. Nabil mengatakan saat ini timnya sedang berupaya mencari penginapan bagi kontingen asal Jatim di Papua. Salah satu sasarannya adalah mencari rumah kontrakan sebagai tempat menginap sementara bagi kontingen. Selain rumah kontrakan, KONI juga mencari posko yang bisa digunakan untuk tempat menginap tetap bagi atlet.
Prioritasnya adalah mencari penginapan yang dekat dengan venue sebagai penginapan sementara. Tujuannya agar atlet memiliki cukup waktu beristirahat menjelang pertandingan. Sementara posko akan digunakan sebagai tempat istirahatnya jangka panjang.
"Kan itu ada jeda waktu, kami sudah siapkan skema itu. Salah satunya seperti kontrak rumah kemudian kami ada posko buat istirahat atlet," paparnya.
Namun, bukan perkara mudah bagi KONI Jatim untuk bisa mengontrak banyak rumah. Pasalnya, terdapat sedikitnya 1000 orang yang terdiri dari pengurus KONI Jatim, official tim, dan atlet yang akan diberangkatkan.
Berdasarkan kabar yang diterima, jumlah kamar hotel yang ada di Papua disebut tak cukup untuk menampung sekitar 6.000 orang dari seluruh daerah. Karena itu, PB PON mengambil langkah untuk mengatur jumlah penginapan, sehingga kamar terbagi rata.
Pengaturan penginapan hotel harus dilakukan terpusat oleh PB PON mengikuti surat yang dikeluarkan oleh PB PON sendiri. Sehingga KONI Jatim tak bisa memilih dan memesan kamar di hotel untuk penginapan bagi kontingen dari Jatim. “"Kami sifatnya menerima semua keputusan yang diambil oleh PB PON,” katanya.
Advertisement