KONI Jatim Sesalkan Pengurangan Cabor di PON Papua 2020
KONI Jawa Timur menyesalkan terkait keputusan pengurangan cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan pada PON Papua 2020.
Ketua Harian KONI Jatim, M Nabil mengatakan keputusan pengurangan cabor dari 47 menjadi 37 cabor dinilai terburu-buru.
"Kami (KONI Jatim) sangat menyayangkan. Karena keputusan ini mepet. Kurang dari satu tahun pelaksanaan PON," katanya, Rabu 28 Agustus 2019.
Sepuluh cabor yang tidak diikutkan pada PON 2020 ini diantaranya selam, sky air, dansa dan lain sebagainya. Menurut Nabil, cabor-cabor ini merupakan lumbung emas atlet Jatim.
"Itu kan punya kita semua, dan jadi nomor andalan. Kalau dihilangkan terus bagaimana?. Apalagi ini mendadak," kata dia.
Keputusan mendadak ini berdampak pada kerugian tim, karena selama ini mereka sudah melakukan persiapan-persiapan yang lumayan besar anggarannya.
Nabil menambahkan, keputusan pengurangan cabor ini tidak disertai alasan-alasan yang kuat. Serta diputuskan secara sepihak.
"Sampai saat ini belum ada pernyataan resminya. Itu sifatnyanya masih hasil pertemuan di Kemenpora," ujar Nabil.
Meki demikian, kata Nabil, belum ada gejolak para atlit terkait pengurangan tersebut. "Sampai saat ini belum ada gejolak. Tapi kita akan rapatkan di Jakarta," katanya.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi mengemukakan hasil rapat terbatas Persiapan Penyelenggaran PON dan Peparnas (Pekan Paralympic Nasional) 2020 mengumumkan jumlah cabang olahraga dan nomor pertandingan dikurangi dari 47 cabor menjadi 37 cabor.