KONI Jatim Jadi Role Model Penerapan Sport Science di Indonesia
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen Purn TNI Marciano Norman mengacungi jempol terhadap program sport science yang diterapkan oleh KONI Jawa Timur dalam membentuk atlet berprestasi.
Untuk itu, Marciano secara khusus menyampaikan bahwa sport science KONI Jatim menjadi role model bagi KONI se-Indonesia sampai ke tingkat kabupaten/kota.
“Saya ingin jadikan model implementasi sport science dari tingkat provinsi sampai kabupaten/kota. Kalau ini kita bisa benahi, ini kita jadikan model dan ditiru oleh provinsi lain insya Allah prestasi Indonesia tidak berjalan di tempat tapi terus berlari,” ungkap Marciano.
Menurutnya, sport science yang dipimpin oleh Prof Toho Cholik Mutohir benar-benar mampu membuat prestasi Jatim meningkat pesat. Sejak dimulai pasca kegagalan di PON Riau 2012, kehadiran sport science betul-betul menunjang prestasi Jatim di PON Jawa Barat 2016 dan PON Jawa Timur 2021.
Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu mengatakan, di zaman kemajuan teknologi saat ini sudah tidak bisa lagi pembinaan hanya didasarkan oleh pemahaman atau pengalaman pelatih saja. Justru, atlet harus dibentuk sesuai desain.
Misal tim gizi untuk mengatur nutrisi atlet, lalu tim kesehatan menjaga kesehatan atlet, lalu psikolog untuk menjaga mental atlet, biomekanik untuk menyesuaikan gerakan yang pas, lalu tim fisik untuk membentuk fisik pemain, dan tim masase untuk menjaga kebugaran atlet.
"Saya memberikan masukan kepada Pak Nabil sebagai ketua umum terpilih untuk lebih mengoptimalkan semua sarana dan prasarana yang dimiliki. Sebab tidak semua KONI memiliki fasilitas seperti di Jatim. Keunggulan ini harus dipertahankan," pungkasnya.