Soal Gaji Shalfa, KONI Jatim: Selama Ini Tak Pernah Ada Komplain
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur memastikan selalu memberikan hak atlet berupa gaji bulanan kepada atlet sesuai perjanjian, dan dengan waktu yang tepat.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Harian KONI Jatim, M. Nabil ketika dikonfirmasi terkait gaji yang tak sesuai diterima atlet senam, Shalfa Avrila Shiani, di Gedung KONI Jatim, Surabaya, Senin 9 Desember 2018.
Sebelumnya, dari pengakuan atlet yang akrab disapa Shalfa kepada kuasa hukumnya, ia hanya mendapatkan uang saku Rp200 ribu dari gaji yang diterima dari Pelatnas dan Puslatda Jatim dari total gaji sekitar Rp10 juta.
Pria yang akrab disapa Nabil itu mengaku, jika selama ini tim keuangan KONI Jatim selalu mengirim langsung uang tersebut ke rekening pribadi para atlet.
"Tiap bulan rutin kok kita mengirimkan gaji mereka melalui Bank Jatim. Dan selama ini kita juga tidak mendapat komplain sama sekali dari atlet kalau uangnya gak sampai atau kurang. Artinya uang ini selalu terdistribusi ke atlet. Kalau untuk gaji Pelatnas kita gak tau, itu ranahnya PB (Pengurus Besar) Persani (Persatuan Senam Indonesia)," ungkap Nabil.
Tak hanya masalah gaji saja, bahkan untuk kebutuhan insidentil seperti pemberian bonus ketika atlet berhasil mencapai target tes fisik yang ditetapkan KONI Jatim juga diberikan dengan cepat.
"Saat itu juga kita langsung transfer. Kalau satu item kita beri Rp1 juta, kalau bisa lima item ya kita langsung transfer juga Rp5 juta ke rekening atlet," imbuhnya.
Nabil mengatakan, uang gaji akan dihentikan jika atlet terdegradasi dari skuat Puslatda. Karena gaji tersebut diberikan untuk kepentingan persiapan atlet yang akan tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON).
Walau begitu, politisi Partai Demokrat itu tak menyangkal jika ada beberapa cabang olahraga yang memotong gaji atlet yang sesuai dengan kesepekatan bersama antara atlet dan pelatih.
Cabor yang dimaksud adalah Panahan dan Balap Sepeda yang menerapkan kebijakan itu. Pemotongan itu dilakukan dan diubah untuk keperluan penambahan gizi para atlet. Sehingga, uang yang ditransfer oleh KONI Jatim adalah hasil rekomendasi atlet dan pelatih.