KONI Jatim Minta Pusat Bijaksana Soal Pengurangan Cabor PON 2020
Rasisme terhadap mahasiswa asal Papua di Surabaya memicu gelombang protes disertai rusuh di berbagai wilayah Papua. Namun demikian, pemerintah memastikan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 mendatang, tetap akan digelar di Papua.
Ketua KONI Jawa Timur, Erlangga Satriagung menyambut baik kebijakan pemerintah pusat, dalam menentukan cabang olahraga (cabor) di PON Papua 2020 nanti.
Sebab berdasarkan informasi, PON Papua akan ada pengurangan cabor, dari 47 yang dipertandingkan 'dirampingkan' menjadi 37 cabang olahraga.
"Jatim tetap mendukung apa yang ditetapkan pemerintah, tapi kan informasinya masih simpang siur. Jadi menunggu SK saja," kata Erlangga, Selasa 3 September 2019.
Memang sampai saat ini belum ada surat keputusan resmi dari pemerintah pusat, soal berapa cabor yang akan bertanding, hingga nomor yang akan bertanding. Padahal gelaran PON Papua ini kurang dari setahun.
Namun, Erlangga mengatakan jika ada pengurangan cabor di PON 2020, maka akan berdampak besar bagi cabor di semua daerah di seluruh Indonesia. Sebab kondisi ini akan mempengaruhi mental atlet.
"Saya berharap pemerintah pusat lebih bijak lagi, karena kalau benar dikurangi semua daerah pasti akan menerima dampak dari pengurangan cabor ini," tambah Erlangga.
Erlangga mengatakan, saat ini telah banyak cabor yang melakukan persiapan untuk PON 2020. Mulai dari Puslatda dan persiapan selama tiga tahun ini.
"Sudah tiga tahun atlet melakukan persiapan untuk PON, dan kalau langsung dicoret, bagaimana nasib atlet berikutnya untuk event nasional atau internasional," ujar dia.
Bukan hanya itu, kalau sudah dicoret dari PON, maka pembiayaan cabor tersebut juga berpengaruh. Serta cabor akan mengalami disorientasi.
"Kalau sudah tidak ada pembiayaan karena dicoretnya dari PON maka cabor ini akan mengalami disorientasi. Saya sendiri tidak tega kalau melihat atlet yang selama ini bagus pembiayaannya harus putus," lanjut dia.
Hingga saat ini, KONI Jawa Timur beserta KONI provinsi lain masih berupaya melakukan pembicaraan dengan pemerintah, mulai dari Kemenpora, PB PON, dan penyelenggara PON Papua.
"Ini sudah saya sampaikan ke KONI pusat juga, saya berharap tidak ada pengurangan cabor," ucap Erlangga.
Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrowi mengemukakan hasil rapat terbatas tentang Persiapan Penyelenggaran PON dan Peparnas (Pekan Paralympic Nasional) 2020 di Provinsi Papua. Dari 47 cabang olahraga akan dikurangi menjadi 37 cabang olahraga.