KONI Jatim Dorong Pelatih Puslatda Miliki Kompetensi Kepelatihan
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim menggelar uji kompetensi dan sertifikasi kepelatihan yang berlangsung pada 16 - 18 November 2018 di Hotel Suites Surabaya.
Dalam pelaksanaan uji kompetensi dan sertifikasi kepelatihan kali ini KONI menggandeng badan-badan yang berkompeten, salah satunya Badan Serifikasi dan Pendidikan Tenaga Keolahragaan (BPSTK).
Ketua KONI Jatim, M Nabil, mengatakan melalui uji kompetensi dan sertifikasi pihaknya mendorong para pelatih Pusat Pelatihan Daerah (Puslatda) memiliki lisensi atau sertifikat kepelatihan.
"Jangan sampai ada pelatih yang memiliki kemampuan teori dan mendapatkan sertifikasi, tetapi tidak punya kemampuan untuk mentransformasi dan mengimplementasikan ilmunya kepada atlet," katanya, Jumat, 16 November 2018.
KONI Jatim mencoba mengolaborasi antara prestasi dan kemampuan pelatih dalam menerjemahkan ilmu kepada anak asuhnya. Menurut Nabil, pelatih tidak hanya mentransformasi skill saja, dia juga mentransformasi perilaku, baik kedisiplinan dan mental positif.
"Kalau sekadar transformasi skill, yang muncul adalah pretasinya bagus tetapi mental atau attitude-nya tidak bagus," ujar Nabil.
Selain itu, KONI Jatim juga mengantisipasi terjadinya cedera akibat cara pelatih yang salah dalam melatih. Sebab, banyak ditemukan di lapangan bahwa cedera atlet justru terjadi karena formula latihan yang keliru.
"Cedera bukan karena bertanding tetapi karena latihan. Berarti kan ada masalah dengan cara melatihnya. Itu yang harus dibenahi," kata Nabil.
Ditambahkan Nabil, KONI Jatim juga berencana memberikan beasiswa kepada pelatih-pelatih hingga jenjang yang lebih tinggi. Hal ini dilakukan agar para pelatih bisa menerapkan metodologi kepelatihan kepada atlet dengan sempurna.
"Kami akan memaksimalkan minimal S1 bagi pelatih-pelatih yang secara akademis masih minim. Mereka harus memiliki metodologi kepelatihan yang benar dan baik," ujarnya. (hrs)