KONI Jatim Akan Bawa 850 Atlet Terbaik di PON
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur melakukan koordinasi dengan seluruh cabang olahraga Puslatda Jatim proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara di Gedung KONI Jatim, Surabaya, 31 Juli hingga 2 Agustus 2024.
Direktur Bapel Puslatda Jatim, Dr Irmantara Subagio mengatakan, koordinasi ini dilakukan untuk menentukan siapa-siapa saja yang akan diberangkatkan ke PON.
Ia mengatakan, bahwa KONI Jatim dengan keterbatasan anggaran mengambil kebijakan hanya memberangkatkan atlet yang dipastikan meraih emas di PON nanti.
"Hitungannya emas dan perak, perunggu pun kami hitung karena beberapa catatan Babak Kualifikasi (BK) PON itu ada zona-zona. Itu yang lebih kami kritisi sampai sejauh mana peluangnya di PON mendatang, untuk lebih memastikan komposisi kontingan Jatim di PON," kata Ibag, Jumat 2 Juli 2024.
Karena itu, ia mengatakan, pihaknya sangat detail melihat progres para atlet sesuai dengan prestasi yang diraih sejak BK PON maupun singel event yang diikuti. Sedangkan apabila ada cabor yang tidak ada singel event setara nasional maka dihitung berdasar tes prestasi internal.
"Iya sudah beberapa kami putuskan tidak diberangkatkan karena peluangnya. BK PON itu asal lolos hanya mencari peringkat saja, peringkat 5-6, dan tidak ada kejuaraan atau catatan waktu yang menjadikan dasar dia mendapat medali PON," ujar pria yang akrab disapa Ibag itu.
Sehingga, lanjut Ibag, dari 954 atlet yang meraih kuota PON sesuai hasil BK, kemungkinan yang berangkat hanya sekitar 850 atlet. "Dengan jumlah atlet itu realistisnya bisa meraih 130 medali emas, kalau optimisnya bisa 150-an. Dengan pesaing terberat masih Jawa Barat dan DKI Jakarta," pungkasnya.
Dari hasil koordinasi ini, Ibag meminta seluruh cabor dan atlet yang berangkat harus terus melakukan persiapan maksimal sehingga bisa meraih medali emas sesuai yang telah ditargetkan.