KONI Jatim: 9 Cabor Terancam Tak Tampil di PON 2020
Surabaya: Rapat Anggota dan Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Timur yang digelar di Hotel Mercure, Surabaya, Selasa (11/7) malam. Menghasilkan sembilan cabang olahraga (cabor) yang terancam tidak diikutkan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua.
Hal itu diungkap Ketua Umum KONI Jatim, Erlangga Satriagung yang turut dihadiri dua utusan pengurus KONI kabupaten dan kota, serta dua utusan peserta 54 Pengprov cabor.
"Ada surat edaran dari KONI Pusat yang menjadi acuan kami untuk menggelar Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda). Dipertandingkan PON Papua terdapat 37 cabor saja yang bisa mengikuti," terangnya saat rapat berlangsung.
Erlangga menjelaskan secara rinci dari 37 cabor tersebut, sembilan cabor yang terancam tak bisa tampil diantaranya, squash, tarung derajat, dansa dan berkuda, balap motor, drumband, pentaque, arum jeram dan woodball.
"Jika tidak dilagakan di PON Papua, maka sembilan cabor itu bisa tidak bisa mengikuti program Puslatda," sambungnya.
Menurutnya, masuk tidaknya cabor tersebut dilombakan PON Papua, kuncinya ada ditangan PB masing-masing cabor. Sebab, jika mengacu pada surat edaran KONI Pusat dan PB PON Papua, jumlah cabor yang dipertandingkan masih mungkin bertambah.
Selain mengacu pada cabor yang dilombakan di PON Papua, Erlangga menyebut atlet yang direkut di Puslatda adalah hasil perolehan medali di PON Jabar.
"Atlet yang berprestasi di PON Jabar pasti masuk puslatda," ujarnya.
Tak hanya itu, KONI Jatim juga memberikan syarat kepada pelatih yang bersertifikat guna menangani atlet puslatda.
“Syarat ini harus dipenuhi oleh seluruh cabor yang mengikuti puslatda dalam rangka meningkatkan prestasi atlet,” ucapnya Erlangga.
Untuk menguatkan progam puslatda, setiap atlet wajib mengikuti tes fisik dan kesehatan. Dari data yang ada, banyak fisik atlet yang turun.
“Mereka diberi kesempatan tiga bulan ke depan untuk meningkatkan fisiknya di puslatda,” tambahnya.
Dalam memantau kondisi atlet, Koni juga akan dibantu oleh pakar olahraga Profesor Toho Cholik. Dirinya akan menerapkan empat pilar di puslatda, yaitu kesehatan, psikologis dan biomekanik. Hal ini dilakukan guna meningkat kondisi pemain yang akan mengikuti Puslatda. (hrs)
Advertisement