Kongres di Atas Kapal Laut, Jokowi: Ansor Kreatif & Inovatif
Gerakan Pemuda (GP) Ansor merupakan organisasi yang kreatif dan inovatif dengan konsep Kongres XVI di atas kapal laut.
“Baru kali ini, saya melihat Kongres di atas kapal. Kelihatannya GP Ansor mencari suasana berbeda. Ini tandanya GP Ansor inovatif".
Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo saat membuka secara resmi Kongres XVI Gerakan Pemuda Ansor secara resmi dibuka di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (2 Februari 2024) pagi. Pembukaan itu ditandai dengan penabuhan rebana.
Saat menabuh rebana, Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor H Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Pemuda dan Olahraga Ario Bimo Nandito Ariyotedjo, dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.
Kreatif dan inovatif, menurut Jojowi, menjadi kunci berbagai perubahan disrupsi melanda dunia.
Jokowi juga mengapresiasi peran kemasyarakatan dan kebangsaan GP Ansor utamanya mengampanyekan moderasi beragama. Apalagi wajah NU ke depan adalah GP Ansor saat ini.
Garda Depan Jaga Persatuan
Selain itu, Jokowi juga menyampaikan harapannya agar GP Ansor menjadi garda terdepan dalam menjaga persatuan dan kerukunan Indonesia. Terlebih pada 14 Februari 2024, Indonesia akan menghadapi hajatan akbar berupa Pemilu.
“Dukungan dan partisipasi kita semua sangat diperlukan,” ujar presiden kelahiran Surakarta, Jawa Tengah pada 63 tahun lalu itu.
Pembukaan Kongres ini dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan Shalawat Badar oleh Ustadz Afifuddin. Adapun ayat yang dilantunkan adalah Al-Qur’an Surat al-Shaff ayat 14 yang berisi tentang perintah untuk menjadi Ansor (penolong) agama Allah.
“Wahai orang-orang yang beriman, jadilah penolong-penolong (agama) Allah sebagaimana Isa putra Maryam berkata kepada pengikut-pengikutnya yang setia, “Siapakah para penolongku menuju kepada (pertolongan) Allah?” Para pengikutnya yang setia itu berkata, “Kamilah penolong-penolong (agama) Allah.” Maka, segolongan dari Bani Israil beriman dan segolongan (yang lain) kufur. Lalu, Kami menguatkan orang-orang yang beriman menghadapi musuh-musuh mereka sehingga menjadi orang-orang yang menang,” demikian bunyi terjemahannya.
Hadir juga Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Abdullah Azwar Anas, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy’ari, dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.
Advertisement