Di SLN Cafe Saeland, Kongkow di Tengah Panorama Alam yang Indah
Bagi Anda warga Kediri, tak perlu harus ke luar kota jika ingin berwisata menikmati suasana pedesaan. Anda cukup datang ke Dusun Selopanggung, Desa Tunggul, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Di dusun ini ada sebuah kafe yang baru berdiri. Kafe ini menarik untuk dikunjungi karena menawarkan suasana pedesaan dan taman bunga matahari yang indah.
Saat berada di kafe ini, Anda akan dimanjakan dengan hawa sejuknya. Bukan berasal dari pendingin ruangan, namun lokasinya memang berada di lereng Gunung Wilis. Kafe ini sebenarnya termasuk baru. Belum setahun beroperasi, kafe ini diberi nama SLN Cafe Saeland.
"Cafe ini dibangun sekitar lima bulan lalu dengan menempati lahan sekitar 1/4 hektar," kata Pani, owner SLN Cafe Saeland.
Menikmati suasana di kafe ini akan terasa berbeda dengan kafe yang terletak di pusat kota. Pasalnya, hingar bingar deru kendaran bermotor tak terdengar. Ditambah lagi dengan hawa sejuk yang menyelinap di badan.
Sesuai dengan lokasinya yang berada di pedesaan, kafe ini banyak menawarkan menu makanan tradisional. Misalnya, tiwul goreng, nasi ampok (jagung), teh bunga rosela dan aneka varian makanan dan minuman lainnya yang jarang ditemukan di kota.
Soal harga, tak perlu terlalu dipikirkan. Yang jelas masih aman di kantong untuk sekelas anak kos-kosan. Tak percaya? Simak saja harganya, nasi tiwul goreng ayam hanya dibanderol Rp8 ribu per porsi, minuman kesehatan teh bunga rosela Rp5 ribu, dan masih banyak lagi menu lainnya yang murah meriah.
Karena lokasinya yang nyaman dan pemandangannya yang bikin adem ini, tak heran jika lokasi ini menarik dijadikan tempat untuk menyelenggarakan event out door. Misalnya saja, pernah ada sekelompok perempuan penghobi yoga yang datang untuk nunut tempat mereka senam.
"Tempo hari ada komunitas senam yoga dari Kota Kediri datang ke sini. Kita beri tempat gratis, mereka hanya cukup pesan makan dan minum saja. Untuk tempat tidak kita tarik biaya. Selain itu, di sini juga banyak tempat untuk spot foto. Monggo siapa pun boleh datang ke sini," kata Pani, yang beristrikan seorang guru ini.
Desi adalah salah satu pengunjung SLN Cafe Saeland. Dia adalah ibu rumah tangga yang tinggal di Desa Cangkring Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Desi megaku sering nongkrong di SLN Cafe Saeland dengan mengajak dua anaknya. Setiap berkunjung, ada beberapa menu yang menjadi favorit mereka. Menu itu adalah nasi goreng tiwul, ayam geprek dan nasi jagung.
"Ayam geprek, sambalnya pedas mantap. Kalau nasi goreng tiwulnya rasanya khas lezat," kata Desi.
Sopir Angkut Sayur
Otak di balik berdirinya SLN Cafe Saeland adalah Pani, sang pemilik. Sebelum mendirikan kafe ini, ia bekerja sebagai sopir lepas spesialis angkut sayur ke luar kota. Bertahun-tahun dia menjalani pekerjaan ini.
Pria yang mengaku hanya lulusan SD ini harus benar-benar banting tulang saat menjadi sopir angkut sayur. Berangkat dari Kediri pagi, pulang ke Kediri pagi lagi.
"Tapi bayarannya cuma Rp100 ribu per hari. Akhirnya saya putuskan keluar dan fokus untuk buka usaha kafe ini," kata bapak dua anak ini.
Pani percaya, meski pandemi sedang melanda, bisnis kuliner tak pernah ada matinya. Ditambah lagi, Pani juga cukup percaya diri dengan kemampuan memasaknya. Berbekal itu pula, Pani kemudian bertekad banting setir dengan membuka usaha kafe tersebut, bahu-membahu bersama istrinya yang berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah di Kediri.
"Semua ini yang masak saya, mulai dari ayam geprek, nasi tiwul, nasi jagung, saya yang bikin. Kalau istri saya bantu di bagian kasir," katanya.
Kini, Pani sudah mulai merasakan hasilnya. Kafenya semakin hari kian banyak dikunjungi. Pani juga lagi berkonsentrasi memperluas kafenya. Sebab, kafe yang sekarang berdiri masih 50 persen dari total luas lahan yang ia miliki. Masih ada area di bawah kafe yang masih dalam proses pembangunan.
"Rencananya, lokasi bawah existing yang sekarang akan dibangun lagi sebanyak 10 gasebo lagi," kata Pani.
Advertisement