Konflik Palestina, Gamis Jatim Anggap Pemerintah Kontradiktif
Gerakan Umat Islam Peduli Palestina (Gamis) Jatim mengungkapkan kekecewaan atas sikap kontradiktif yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam membela kedaulatan Palestina. Sekjend Gamis, Muhammad Yunus menganggap, pemerintah pusat tidak konsisten dalam membela Palestina, yang saat ini tengah mengalami konflik dengan Israel.
Yunus menyoroti pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengutuk tindakan Israel. Namun, di sisi lain, pemerintah pusat menyatakan tidak untuk Responsibility To Protect (R2P).
R2P merupakan resolusi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terkait pelaksanaan tanggung jawab untuk melindungi atas kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) di Palestina, Myanmar, dan Suriah.
“Itu yang kami sesalkan, sebenarnya presiden sudah menyampaikan bahwa sikap yang tegas dan istikomah, kemarin saya lihat agak kontradiktif,” kata Yunus di lokasi aksi.
Yunus mengaku kecewa dengan adanya sikap kontradiktif pemerintah pusat tersebut. Bahkan, dirinya mempertanyakan rencana dibalik pernyataan tidak terhadap R2P itu. “Ada grand desain apa kemudian ada dibelakang itu, terkait antara sikap presiden dan menteri luar negeri yang kemudian kontradiktif,” ucapnya.
Yunus pun meminta kepada pemerintah pusat untuk menjelaskan hal tersebut kepada publik. Agar masyarakat tidak curiga atas sikap kontradiktif yang diambil dalam mendukung Palestina.
“Ini yang harus dijelaskan ke masyarakat, agar kemduian masyarakat tidak curiga, karena sikapnya tidak jelas. Berdasarkan keadilan sosial, itu harus konsekuen dengan yang kita lakukan,” tutupnya.
Ratusan massa yang mengatas namakan dirinya Gamis Jatim menggelar aksi di depan Kantor Gubernur, Jalan Pahlawan, Jumat, 21 Mei 2021. Berdasarkan pantauan Ngopibareng.id di lapangan, ratusan orang datang secara individu sejak pukul 13.00 WIB. Massa yang terdiri atas perempuan dan pria tersebut terlihat membawa bendera Palestina dan poster bernada dukungan.