Konferwil NU Jatim Terkesan Mendadak, Ini Alasan Kiai Mutawakkil
"Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur akan segera menuntaskan masa khidmatnya akhir bulan ini. Semuanya sudah dimusyawarahkan para masyayikh dan para kiai," kata KH M Hasan Mutawakkil Alallah.
Rencana digelarnya Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur terkesan mendadak. Seperti direncanakan, perhelatan sekali dalam lima tahun ini berlangsung di Pesantren Lirboyo Kediri, terutama di Aula Muktamar, tanggal 28-29 Juli mendatang.
Dari sisi persiapan, panitia tidak mengalami masalah. Karena, Panitia PWNU Jatim telah berkoordinasi dengan PCNU Kota Kediri dan PCNU Kabupaten Kediri, guna pelaksanaan dalam panitia lokal.
Karena itu, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur akan segera menuntaskan masa khidmatnya akhir bulan ini. Semuanya sudah dimusyawarahkan para masyayikh dan para kiai. Berdasarkan pertimbangan dan istikharah para ulama dan kiai, maka diputuskan Konferensi Wilayah pada akhir Juli ini,” kata KH Muh Hasan Mutawakkil Alallah, Ketua PWNU Jatim, dalam rapat pleno terakhir, Selasa 17 Juli 2018.
Dalam catatan Kiai Mutawakkil, periode kepengurusan yang dipimpinnya berakhir pada 27 Juli 2017. Inilah yang menjadi alasan, sehingga pihaknya berusaha agar komitmen dengan tanggal tersebut.
“Kebetulan, kami sudah konsultasikan dengan PBNU terkait masalah ini,” tuturnya.
Kiai Mutawakkil menyampaikan itu, disaksikan sejumlah pengurus harian, termasuk lembaga dan badan otonom. Pelaksanaan Konferwil sebagai media untuk menunjukkan kedisiplinan dalam menjalankan organisasi.
“Apalagi kita sudah diingatkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama untuk melaksanakan agenda tersebut,” kata Menurut Kiai Mutawakkil.
Sebagai layaknya permusyawaratn tertinggi, maka sejumlah persiapan telah dilakukan secara matang. Termasuk lokasi dan waktu pelaksanaannya.
Oleh sebab itu, segala masukan untuk memastikan kelancaran kegiatan harus dilakukan.
Karenanya koordinasi antara panitia di tingkat PWNU Jatim dengan panitia lokal hendaknya dapat dilakukan secara optimal.
Demikian pesan Kiai Mutawakkil, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong Probolinggo.
“Alhamdulillah segalanya telah kami atur sesuai agenda yang memungkinkan peserta utusan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jatim dan juga para kiai dan ulama untuk mengikuti berbagai sidang yang ada,” kata Koderi.
Dalam rapat pleno tersebut, dihadiri sejumlah kiai di jajaran syuriah, seperti KH Sadid Djauhari, KH Abdul Matin, KH Nuruddin A Rahman, KH Syafrudin Syarif, sertai Prof Akh Muzakki dan pengurus harian lainnya.
Mohammad Koderi, ketua panitia Konferwil NU 2018 menjelaskan, agenda kegiatan yang akan diikuti seluruh cabang NU di Jawa Timur itu.
“Alhamdulillah segalanya telah kami atur sesuai agenda yang memungkinkan peserta utusan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama se-Jatim dan juga para kiai dan ulama untuk mengikuti berbagai sidang yang ada,” kata Koderi, yang sukses sebagai Ketua NU Jatim Award 2018, dan dua tahun sebelumnya.
Dalam kegiatan Konferwil ini akan diikuti sebanyak 45 PCNU se-Jatim. Mereka adalah utusan dari kepengurusan PCNU kota dan kabupaten yang ada di provinsi ini. Dijadwalkan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj akan membuka sekaligus memberikan pengarahan kepada peserta. (adi)