Konferensi Iklim COP26 di Glasgow Dikritik Tak Ramah Lingkungan
Pertemuan tentang perubahan iklim tingkat dunia berlangsung di Glasgow, lewat COP26, sejak 31 Oktober hingga 13 November 2021. Namun pertemuan yang digelar PBB dan dihadiri sedikitnya 39 ribu peserta itu justru menuai kritik. Sejumlah politisi dan kepala negara bahkan hadir menumpang pesawat pribadi, menyumbang gas emisi yang cukup besar.
Polusi Gas Emisi
Menurut laporan untuk pemerintah Inggris, gas pembuangan karbon selama C0P26 diharapkan mencapai sekitar 102.500 ton karbon dioksida. Jumlah ini setara dengan gas buang tahunan dari 10 ribu rumah tangga di Inggris.
Sementara, data ini meningkat dua kali dibanding COP26 di Madrid, tahun 2019 lalu. Pemerintah Inggris menambahkan, meski digelar di tengah pandemi pertemuan ini menarik 39 ribu peserta. Lebih banyak dibanding di Madrid, sebanyak 27 ribu peserta.
Penerbangan dan Jet Pribadi
Gas buang terbesar, sebanyak 60 persen, disumbang oleh transportasi pesawat dan penerbangan internasional. Panitia memang telah mengimbau agar peserta menempuh jalur darat bila memungkinkan, untuk mengurangi gas buang.
Namun, banyak pemimpin dunia pergi menumpang jet pribadi. Selain itu pesawat cargo juga meningkat, sebab mengangkut helikopter dan kendaraan darat lainnya.
Perusahaan Analis Penerbangan Cirium menyebut jika total terdapat 76 penerbangan yang melibatkan jet pribadi, atau penumpang VIP, datang dan pergi sekitar Glasgow selama 4 hari per 1 November dikutip dari bbc.com.
Transportasi
Namun selain itu, panitia telah mempromosikan kendaraan rendah karbon untuk mengangkut penumpang dari dan menuju venue. Delegasi di zona biru mendapatkan kartu travel dengan transportasi publik, serta sebuah bus shuttle yang beroperasi dengan bertenaga listrik.
Katering Berkelanjutan
Panitia COP menyediakan katering yang berkelanjutan dengan menggunakan sumber makanan lokal dan musiman.
Kepala catering COP 26 Lorna Wilson mengatakan jika COP26 juga sudah tidak menggunakan cangkir plastik sekali pakai. Sebagai gantinya, disediakan sekitar 400 dispenser yang bisa dipakai dengan botol isi ulang.
Strategi katering yang dipakai adalah menggunakan 80 persen makanan Skotlandia, 15 persen lainnya berasal dari sekitar Inggris, dan 5 persen dari luar negeri. Menunya 40 persen berdasar tanaman dan 60 persen menu vegetarian.
Namun, penggunaan daging dan seafood juga mendapat protes dari aktivis kesejahteraan satwa, Animal Rebellion. Sikap itu menurut mereka seperti menyajikan rokok pada konferensi kanker paru-paru. (Bbc)