Koneksikan Pantai Boom dengan Benoa Bali, Pelindo III tambah Investasi Rp300 Miliar
Banyuwangi : Pemerintah Kabupaten Banyuwangi terus melakukan sinergi dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk mengembangkan pariwisatanya. Pelabuhan pariwisata akan dikembangkan di Marina Boom (Pantai Boom) Banyuwangi yang terkoneksi dengan Benoa Bali.
"Pelindo III ingin mengembangkan pariwisata di Banyuwangi. Kami akan jadikan Banyuwangi sebagai pelabuhan pariwisata," kata Direktur Utama Pelindo III I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra di Banyuwangi, Minggu 22 Oktober 2017.
Pelindo III bakal menambah jumlah investasinya di Pantai Boom. Dari yang semula Rp200 miliar menjadi Rp300 miliar untuk percepatan pembangunan Marina dan keseluruhan pembangunan di Pantai Boom ini.
Askhara mengatakan dua bulan ke depan, akan selesai dibangun ponton Marina Yatch untuk komunitas wisatawan yang memiliki kapal yatch. Pelindo III juga melakukan kerja sama dengan One15 Singapura yang merupakan klub kapal yatch, untuk mengelola yatch di Marina Boom.
"Kami bekerja sama dengan One15 Singapura untuk mengelola. One15 merupakan klub kapal yatch yang memiliki 4.300 member dari seluruh dunia, 60 persen berasal dari Tiongkok dan Australia," kata Askhara.
Nantinya One15 akan mengundang member-nya untuk ke Banyuwangi. Askhara mengatakan, dengan yatch ini akan membuat Banyuwangi lebih dikenal.
Selain yatch di Marina Boom juga akan dikembangkan pelabuhan kapal katamaran yang menghubungkan Banyuwangi-Benoa. Kapal katamaran memiliki dua badan kapal dengan kecepatan 25 knot.
Askhara mengatakan, dipilihnya katamaran karena apabila menggunakan kapal dengan satu lambung kapal, jika ombak besar penumpang bisa mabuk laut.
"Dengan katamaran wisatawan bisa lebih nyaman meski ombaknya besar," kata Askhara.
Askhara mengatakan dengan mengembangkan pelabuhan wisata, akan memberikan butterfly effect pada daerah tersebut.
Peningkatan kualitas pelabuhan yang bersih, nyaman, dan aman, akan berdampak pada kemajuan pariwisata di daerah.
"Itu yang ingin kami lakukan di Banyuwangi. Kami ingin menghilangkan kesan pelabuhan itu panas, banyak debunya, menjadi pelabuhan yang dikhususkan untuk pariwisata," kata Askhara.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ini merupakan sinergi dengan BUMN yang produktif.
"Ini respon cepat dari BUMN untuk melakukan percepatan-percepatan. Sebelumnya Banyuwangi juga bersinergi dengan BUMN untuk percepatan Bandara Banyuwangi," kata Anas.
Selain itu, Banyuwangi juga bersinergi dengan BUMN untuk melakukan percepatan dalam pembangunan cable car di Kawah Ijen.
"Sehingga target 20 juta wisatawan dari pemerintah, bisa lebih cepat dengan sinergi ini," kata Anas. (hud)