Begini Kondisi Wilayah Terdampak Pasca-Gempa Lombok 2018
Bencana alam Gempa Bumi yang terjadi di pulau Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada bulan Juli 2018 menyisakan duka. Meski begitu, masyarakat terus berbenah dari kerusakan parah di beberapa wilayah tersebut.
Salah satu wilayah terdampak yang paling parah adalah di desa Obel-obel Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.
Ribuan rumah, ratusan masjid dan puluhan sekolah hancur lebur akibat goncangan gempa yang dahsyat tersebut. Hingga kini, Selasa, 28 Mei 2019, hampir setahun pasca-kejadian gempa bumi, masih terlihat sisa-sisa kerusakan yang terjadi.
"Saat ini hanya sebagian bangunan yang telah dalam proses pembangunan. Lainnya masih dalam tahap untuk memulai pembangunan," tuturCamat Sambelia, Zaitun Akmal, kepada Ngopibareng.id. Menurutnya, mengembalikan fasilitas butuh waktu.
"Pelan-pelan untuk membangun rumah dan bangunan lainnya. Ada sumbangan dari banyak pihak, baik dari swasta juga dari pemerintah," ujarnya.
Menurutnya, salah satu faktor yang menghambat selesainya pembangunan itu stok material yang terbatas. Karena pembagian material untuk beberapa daerah di Lombok untuk pembangunan.
Untuk masalah ekonomi, menurutnya, ekonomi masyarakat di Lombok Timur dan Utara sudah mulai kembali tertata dan bangun.
Namun, untuk pariwisata masih banyak orang yang takut untuk datang ke Lombok bagian Timur dan Utara.
"Masyarakat sudah kembali normal kehidupannya. Toko-toko juga mulai buka. beberapa waktu lalu sempat ada kenaikan yang masif. Rokok harga Rp18 ribu dijual Rp30 ribu," lanjut Zaitun.
Ia berpesan kepada masyarakat, baik Indonesia maupun Luar Negeri agar tidak takut berkunjung ke Lombok, khusunya bagian Utara dan Timur.
"Di sini aman. Ayo datang ke sini," pungkasnya.