Kondisi Armada Damkar Cepu Blora Memprihatinkan!
Kondisi armada pemadam kebakaran (Damkar) di Kecamatan Cepu, Blora, memprihatinkan. Kasi Trantib Kecamatan Cepu, Listyo Winarno, mengungkapkan keluhannya atas kondisi kendaraan yang sudah tidak prima.
"Persneling kedua ke tiga susah," ungkap Pak Lis sapaan akrabnya, pada Rabu 23 Juli 2024.
Dikatakan, perbaikan yang dilakukan selama ini hanya badan saja, tidak sampai perbaikan mesin. "Perbaikan terakhir minggu kemarin karena mogok," ungkapnya.
Armada Damkar Cepu tersebut merupakan keluaran tahun 2005. Dia menduga, sejak saat itu, belum pernah dilakukan servis mesin besar.
Perbaikan terakhir hanya sebatas bodi, sementara kondisi sasis sebelah kendor sehingga kendaraan miring ketika berjalan dengan muatan air. "Mesin tidak disentuh. Pada waktu masuk gigi dua dan tiga, kendaraan tidak kuat," jelasnya.
Kondisi ini dikhawatirkan menghambat upaya penanggulangan kebakaran, terutama saat musim kemarau.
Sehingga, kata dia, perlu pengadaan armada baru. Potensi kebakaran di wilayahnya cukup tinggi.
Buktinya, pada tahun 2023, tercatat 39 kejadian kebakaran. Sedangkan di tahun 2024, selama musim kemarau, sudah terjadi 5 kali kebakaran.
Listyo berharap agar Pemkab Blora dapat mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan Damkar baru.
Menurutnya, perbaikan armada lama akan memakan biaya yang cukup besar. "Lebih baik kendaraan baru," kata Listyo.
Listyo juga menambahkan bahwa Damkar Cepu mengampu wilayah tiga kecamatan, yaitu Cepu, Sambong, dan Kedungtuban.
Kondisi jalan di wilayah tersebut yang masih banyak yang rusak juga menjadi faktor penghambat laju kendaraan Damkar.
Sementara itu, Camat Cepu, Endah Ekawati, mengakui kekurangan armada Damkar tersebut. "Itu aja sudah lumayan. Kecamatan hanya menerima, yang berwenang mengadakan Damkar adalah kabupaten," katanya.
Disampaikan, bahwa kecamatan menggunakan [Damkar] sampai dibantu PEM, Pertamina untuk beberapa alat pelengkap.