Komunitas Sebar Lima, Donasi hanya dengan Sebar Lima Barang
Sebar Lima merupakan komunitas muda mudi Indonesia yang berdiri pada Januari 2018, Sebar Lima dibentuk karena masyarakat terlalu sempit dalam mengartikan donasi, kurangnya wadah, dan informasi ketika mereka ingin melakukan donasi. Dari sinilah Komunitas Sebar Lima dibentuk dan menjalankan aksi sosialnya.
"Dulu awal dibentuk berangkat dari saya yang menyalurkan buku ke salah satu rumah literasi di daerah Banyuwangi," ujar Betzy Alimanda, ketua sekaligus pendiri komunitas Sebar Lima.
Perempuan yang akrab disapa Betzy ini mengatakan, Komunitas Sebar Lima merupakan komunitas sederhana yang mengumpulkan dan menyalurkan donasi berupa 5 bentuk barang yaitu, uang, pakaian, mainan, alat sekolah, dan buku.
"Dari bentuk barang inilah nama Sebar Lima lahir, yang artinya menyebarkan lima barang," kata mahasiswi Sistem Informasi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) ini.
Komunitas yang berdiri Maret 2018 di Banyuwangi ini bertujuan untuk ikut berperan dalam mengurangi rasa kesenjangan sosial antar masyarakat. Kegiatan rutin yang beranggotakan 20 mahasiswa ini meliputi menyalurkan, mengolah dan mengumpulkan donasi tanpa ada target.
"Karena semua anggota masih mahasiwa jadi waktunya masih terbagi-bagi. Kalau donasi yang dikumpulkan kami rasa cukup dilanjutkan dengan penyaluran," terang dia.
Untuk menyaluran bantuan, Betzy menuturkan mekanisme penyalurannya lewat komunitas lain atau langsung ke desa-desa yang diketahui mempunyai masyarakat yang kekurangan dan membutuhkan.
Mengenai keanggotaan Komunitas Sebar Lima, Betzy menjelaskan, akan dibuka secara berkala. Untuk tahun ini akan dibuka pada Oktober mendatang.
"Sebagian besar alasan anggota bergabung dengan Komunitas Sebar Lima adalah ingin berperan untuk memberikan perubahan bagi Indonesia, khususnya di bidang pendidikan," ucapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Tama Priyadi bahwa ia bergabung dengan Sebar Lima karena, ingin membatu sesama apalagi yang membutuhkan.
"Saya ingin mengajak anak muda seperti saya untuk berbagi tak hanya uang, tapi barang-barang di rumah yang tak terpakai juga dapat disumbangkan seperti seragam bekas, buku bekas," kata Tama yang bergabung dengan Komunitas Sebar Lima, saat mengikuti workshop yang diadakan Sebar Lima.