Komunitas Sahabat Belajar, Peduli Dengan Pendidikan Anak Marginal
Kehidupan anak marginal (terpinggirkan) yang tak bisa mendapatkan fasilitas pendidikan dengan layak dan dekat dengan dunia kriminalitas membuat Endah Sulistiawati dan dua rekannya mendirikan komunitas Sahabat Belajar. Komunitas ini fokus untuk membantu pendidikan anak marjinal.
Co-founder Komunitas Sahabat Belajar, Endah Sulistiawati menceritakan, awal mula komunitas ini dibentuk pada September 2017 usai lulus kuliah. Kemudian, pada Januari 2018 komunitas ini dilauching dan Februari 2018 mulai menjalankan program.
"Awalnya pada 2015 saat saya jadi anggota organisasi kampus di bagian sosial masyarakat. Kegiatan kami waktu itu mengajar mata pelajaran sekolah anak-anak SD-SMP dan ngaji di beberapa kampung binaan sekitar kampus, seperti kampung kumuh di Keputih Tegal Timur Baru dan Kejawan Gebang," kata alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
Berangkat dari kampung tersebut, ia mengaku banyak menjumpai anak-anak putus sekolah dan bahkan tak pernah sekolah sama sekali.
Alasan mereka tidak sekolah juga sangat bergam mulai dari orang tua tak bertanggung jawab, masalah ekonomi, hingga masalah kesadaran pendidikan yang masih sangat kurang.
"Pertama saya dan kawan-kawan hanya membantu biaya SPP dua anak di sekitar kampung tersebut. Tapi tenyata kami mendapatkan kejutan dengan didatangi seorang ibu untuk meminta bantuan mengajari anaknya yang berkebutuhan khusus," kata Endah.
Endah mengungkapkan, dari pengalaman yang dijumpai itu kemudian ia memutuskan mendirikan Komunitas Sahabat Belajar.
Alasan lain yang mendasari adanya Komunitas Sahabat Belajar, katanya, banyak anak-anak ini warga pendatang yang belum memiliki surat identitas lengkap seperti Kartu Keluarga dan Akte kelahiran.
Komunitas Sahabat Belajar mempunyai misi mendorong serta memfasilitasi anak-anak marjinal untuk memulai dan meneruskan sekolah baik formal ataupun non formal, mendukung dan meningkatkan kemampuan belajar anak-anak marjinal Indonesia, mendukung serta meningkatkan ketrampilan dan potensi diri anak-anak marjinal Indonesia.
"Serta memiliki visi menjadi garda terdepan bagi anak-anak marjinal Indonesia dalam menunjang pendidikan," kata Endah.
Menurut Endah, saat ini Komunitas Sahabat Belajar memiliki dua program. Yaitu beasiswa Sahabat Belajar meliputi bantuan berupa biaya SPP dan fasilitas penunjang pendidikan lainnya sekaligus pengajaran intensif dua kali dalam seminggu secara privat.
Program selanjutnya, ujar Endah, adalah jelajah ilmu yang merupakan kegiatan bermain dan belajar di luar ruangan yang menjadi ajang kolaborasi dengan instansi atau komunitas lainnya dilaksanakan satu bulan sekali.
Untuk informasi, Bila ingin bergabung menjadi Sahabat Baik (nama anggota sahabat belajar) bisa langsung memfolow IG Sahabat Belajar, yaitu @komunitassahabatbelajar.
Kemudian bisa langsung DM ke instagram, nanti akan ada informasi lebih lanjut terkait pendaftaran Sahabat Baik.