Komunitas Literasi Pustaka Prana, Begini Minat Baca di Lamongan
Tidak hanya fokus menyediakan fasilitas bahan bacaan, Pustaka Prana juga melatih kreativitas anak dengan mengajarkan pembuatan karya seni terapan.
Delta Samudra, laki-laki asal Perumnas Made Lamongan, penggagas komunitas satu ini. Didirikan pada 17 Oktober 2019, awalnya Delta bersama temannya Richa membuka perpustakaan mini di kampung Perumnas, Made Lamongan.
Kegemaran dalam membaca buku, mendorong mereka untuk menularkan semangat baca pada anak muda disekitarnya. Namun sayangnya, minat baca di kampungnya masih rendah.
Berbekal 700 buku koleksi pribadi dan donasi dari beberapa anggota, Delta beralih menggelar lapak baca Alun-alun Kota Lamongan setiap Minggu pagi.
“Awalnya saya dan Richa suka baca buku. Kita bikin perpustakaan mini di kampung tapi gak rame. Jadi kita buka di alun-alun, lokasinya pendopo bagian barat Alun-alun. Alhamdulillah banyak peminatnya anak-anak,” katanya.
Selain menggelar lapak baca, Pustaka Prana juga mengajarkan pembuatan kerajinan tangan pada anak. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kreativitas dan lebih menarik perhatian anak-anak.
“Soalnya kesadaran membaca harus dimulai dari anak kecil, jadi biar lebih menarik kita sediakan buku gambar, mewarnai, prakarya,” tambah Delta.
Pustaka Prana juga memiliki program Dongeng, Literasi, Permainan Tradisional dan Percobaan (DOLANAN) yang digelar setiap tiga bulan sekali. Program ini diadakan secara bergilir di desa-desa Kabupaten Lamongan. Adapun kampung yang pernah dikunjungi diantaranya Desa Turi, Tuiri, Perumnas Made, Tanjung, dan Mantup.
“Di sini kami tidak hanya buka lapak, tapi juga kasih dongeng. Terus juga ada permainan tradisional dan percobaan atau seperti eksperimen-eksperimen IPA gitu,” ungkapnya.
Tidak hanya itu setiap satu bulan sekali, komunitas ini juga menggelar jelajah dongeng keliling desa di Lamongan. Menurut Delta, dongeng juga cukup efektif karena selain bisa membangkitkan daya imajinasi, juga menjadi media belajar yang menyenangkan.
Sampai saat ini lapak baca dan acara yang digelar Pustaka Prana tidak dipungut biaya sama sekali. Komunitas ini menjual hasil prakarya yang dibuat bersama anak-anak, untuk biaya operasional acara. (kik)
Advertisement