Komunikasi Covid Pemerintah Disebut Buruk, Ini Saran Pakar Unair
Salah satu yang menjadi problem penanganan Covid-19 adalah komunikasi publik. Dalam pernyataannya pada Sidang Kabinet Terbatas lalu, saat mengevaluasi PPKM Darurat, Presiden Joko Widodo mengeluhkan komunikasi publik para pejabat.
Menanggapi hal itu, Suko Widodo, akademisi Universitas Airlangga menyatakan apa yang disampaikan Joko Widodo benar adanya. Karena sejauh ini pemerintah lebih banyak bersosialisasi daripada berkomunikasi.
"Pemerintah lebih banyak menyampaikan instruksi. Bukan malah mendengarkan apa yang dirasakan rakyat," kata Suko kepada Ngopibareng.id, Jumat 23 Juli 2021.
Baginya, komunikasi itu bukan sekadar bicara, tetapi juga wajib mendengarkan suara masyarakat. Mestinya, komunikasi publik juga dikelola secara profesional. Dimulai dengan memahami karakter dan kondisi masyarakat. “Jika perlu lakukan riset untuk mengetahui persis kondisi warga. Jangan dikira-kira saja," katanya.
Ia mengatakan, dalam situasi darurat, pemerintah jangan hanya menjadi "instruktor" atau tukang menginstruksi. Tetapi juga harus bisa berkolaborasi. Karena nyatanya apa yang dilakukan pemerintah juga masih belum memenuhi harapan.
“Bahkan tak jarang menambah beban masyarakat," ujarnya.
Bagi Suko, saat ini dibutuhkan solidaritas bersama. Masyarakat juga perlu dilibatkan total menjaga kesehatan dan menghindari Covid-19. Karena itulah, komunikasi publik sangat penting dalam upaya membangun solidaritas masyarakat mengatasi Covid-19.
Pada sisi lain, Suko menyatakan bahwa jika komunikasinya tak segera diperbaiki, maka tingkat kepercayaan kepada presiden maupun pemerintah bisa runtuh. Saat ini saja, sebagaimana riset LSI tentang kepercayaan pada Jokowi di bawah 50 persen.
Menurut Suko, yang juga sering meneliti komunikasi politik, siapapun yang jadi pemimpin saat ini berat. Maka Suko menyarankan agar fungsi komunikasi dimaksimalkan dengan cara yang tepat. Komunikasi publik bisa memulihkan kepercayaan manakala komunikasinya disertai dengan kejelasan, kejujuran dan empati.
"Kepercayaan sangat dibutuhkan untuk melahirkan soliditas warga," katanya.
4 Saran Komunikasi
Suko Widodo pun memberikan empat saran komunikasi pubik yang efektif. Saran pertama, Satgas Covid yang di lapangan dilatih berkomunikasi. Agar bisa sabar dan tidak mudah terpancing reaksi warga di lapangan.
Berikutnya, pendekatan personal kepada para tokoh potensial yang berseberangan dengan kebijakan.
Saran ketiga, membuat pusat komunikasi publik, yang menyediakan multiplatform, serta sediakan data akurat dan layanan yang komunikatif. Dan saran terakhir adalah kerja sama dengan lembaga media.