Komoditi Hasil Laut Indonesia Dominasi Pasar Norwegia
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti dalam menerapkan pemberantasan pencuri ikan di laut Indonesia, melarang penggunaan cantrang, melarang mengambil hasil laut yang bertelur atau masih muda mendapat hasil positif.
Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Norwegia, Todung Mulya Lubis. Ia mengatakan, dampak dari regulasi yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan membuat komoditi hasil laut Indonesia semakin mendominasi pasar dunia terutama di Eropa.
"Banyak yang diimpor dari Indonesia seperti ikan laut tuna, barramundi, red snapper dan makarel. Selain itu mereka juga impor kepiting, udang, cumi-cumi, lobster dan rumput laut Indonesia," ujar Todung
Todung berani mengatakan tersebut setelah ia melakukan kunjungan ke perusahaan Norwegia yang berjalan di importir hasil laut, Sletten Norge AS. Selain mengunjungi kantor Sleten Norge AS, Todung juga meninjau gudang perusahaan yang digunakan untuk menyimpan produk impor khsusunya dari Indonesia.
"Saya bertemu dengan mereka untuk identifikasi hambatan dan tantangan yang dihadapi khususnya proses impor dan distribusi hasil laut Indonesia, serta mencari solusi untuk peningkatan ekspor Indonesia ke Norwegia," lanjut Todung.
Ia menegaskan bahwa hasil yang diperoleh oleh Indonesia kini tak terlepas dari peran Menteri KKP untuk membuat unggul potensi kelautan Indonesia.
"Ini karena Menteri KKP pioneer dalam penegakan IUU Fishing dan kerangka kerjasama Agreement on Port State Measures (PSMA FAO). Terutama IUU Fishing, prakternya sangat memukau,"pungkasnya (ant)