Komnas HAM Temukan 7 Proyektil Peluru dan 4 Selongsong
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkapkan hasil investigasi kontak tembak antara polisi dengan enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek Km 50.
Dalam jumpa pers di Kantor Komnas HAM Jl Latuharhary Jakarta, Senin 27 Desember 2020, Komnas HAM menyebutkan bahwa tim menemukan tujuh proyektil peluru dan empat selongsong di sekitar lokasi kontak tembak.
"Saya menambahkan saja detail-detail. Yang pertama proyektil jumlahnya tujuh, tapi satu kami tidak terlalu yakin. Jadi dari tujuh itu, kami satu tidak terlalu yakin. Jadi yang yakin enam, yang satu kita nggak yakin," kata Ketua Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam.
Choirul menjelaskan, dari empat selongsong yang ditemukan, tiga di antaranya masih utuh. Sementara satu lagi, sebut Choirul, Komnas HAM belum bisa memastikan.
"Yang kedua, ada selongsong empat, tiga utuh, satunya kami duga bagian belakang, kaya bagian pelatuknya itu, tapi ini kita duga. Yang konfirm selongsongnya itu tiga. Jadi ini tiga, bentuknya memang nggak berubah. Kalau yang satunya bentuknya ini," terang Choirul sambil menunjukkan bukti selongsong yang ditemukan.
"Apakah ini betulan bagian dari selongsong itu, kami belum bisa menilai. Makanya kami masukkan di sini dengan catatan ini tidak terlalu konfirm," imbuhnya.
Begitu pula proyektil peluru. Choirul juga menunjukkan bukti proyektil yang ditemukan. "Yang proyektil tadi juga begitu, kalau yang lain modelnya begini, yang ini modelnya begini. Nah ini kita tidak terlalu konfirm, makanya kami catat satu yang tidak terlalu konfirm," ucapnya.
Dalam menginvestigasi peristiwa kontak tembak antara polisi dan laskar FPI, Komnas HAM memeriksa sejumlah pihak, yakni saksi dari FPI, polisi yang bertugas saat kejadian, hingga ahli.
Kontak tembak antara polisi dan laskar FPI di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 terjadi pada 7 Desember 2020 lalu. Kejadian bermula saat aparat melakukan penyelidikan terhadap pengikut Habib Rizieq Shihab di Tol Jakarta-Cikampek. Dalam peristiwa kontak tembak tersebut, enam laskar FPI tewas.
Sementara itu, Sekretaris Umum FPI Munarman belum bisa dikonfirmasi terkait dengan temuan Komnas HAM tersebut.