Komnas HAM Sebut Identifikasi Kericuhan 22 Mei Tersisa Dua Pelaku
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengatakan setelah pertemuannya dengan Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Senin, menemukan bahwa pelaku kericuhan 22 Mei lalu, saat ini tersisa dua orang yang belum teridentifikasi.
Irwasum Polri menemui Komnas HAM untuk melakukan koordinasi terkait kelanjutan penyelidikan aksi kerusuhan 22 Mei.
“Setelah dikonfirmasi tinggal dua orang, dan dua orang ini memang agak sulit dikonfirmasi karena alamat yang diberikan ke Komnas HAM tidak jelas,” ujar Taufan saat ditemui di kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin.
Taufan mengatakan setelah diperiksa dari identifikasi personal, kedua pelaku juga masih belum teridentifikasi.
Dari 70 nama pelaku yang sebelumnya dilaporkan, berkurang jadi 32 orang, dan saat ini tersisa dua orang yang belum teridentifikasi.
“Sekarang tinggal dua (pelaku) yang belum diketahui. Apakah benar ini hilang atau bagaimana, namun laporan dari tim advokasi juga hanya menyebut dugaan saja bukan mengatakan pasti hilang,” tambah Taufan.
Menurut Taufan, puluhan pelaku yang telah teridentifikasi tersebut sudah ditemukan dan telah ditahan di Kepolisian. Taufan menyebutkan para pelaku tersebut datang dari luar Jakarta seperti Jawa Barat dan Sumatera.
Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri sidang tadi menemui Komnas HAM untuk melakukan koordinasi terkait kelanjutan penyelidikan aksi kerusuhan 22 Mei. "Agenda hari ini menyampaikan beberapa hal terkait dengan temuan Komnas HAM yang masih ditindaklanjuti pihak kepolisian," kata Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra di kantor Komnas HAM di Jakarta, Senin 22 Juli 2019.
Komnas HAM, kata dia, menunjukkan empat video viral yang diduga terjadi tindak kekerasan oleh petugas kepolisian. "Adanya empat video viral yang diduga terjadi tindak kekerasan pada para korban (kerusuhan 22 Mei) yang diduga pelaku kerusuhan oleh petugas kami," kata dia.
Mengenai temuan video dengan lokasi berbeda seperti Kedutaan Spanyol dan di depan Mako Brimob, Kombes Asep mengaku pihaknya akan terus mendalami sesuai dengan tupoksi kepolisian. "Prinsipnya kerjasama ini saling melengkapi dari temuan-temuan yang ada. Meski nanti arah daripada pembuatan tetap masing-masing," tuturnya.
Selain itu, pada kerjasama dengan Komnas HAM sudah dilakukan secara stimulan itu, Irwasum Polri juga menyampaikan hasil penyelidikan korban tewas dan pelaku kerusuhan 21-23 Mei.