Komitmen Sumpah Pemuda Melalui Bulan Bahasa dan Satra
Salah satu janji yang terucap pada Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah "Satu bahasa, bahasa Indonesia". Sumpah dan janji itu sekarang yang menjadi pertanyaan. Seberapa dalam kesungguhan masyarakat Indonesia mewujudkan sumpah dan janji tersebut. Sebab secara tidak sadar, penggunaan istilah bahasa asing semakin luas. ironisnya juga ada yang dilakukan oleh lembaga negara.
Media Center, Busway, Ring Road, Go Gren, Bisnis Canter Tahmrin City, Ciledug Family Mall, cafe Shop, Money Canger, istilah bahasa asing semacam ini semakin akrab di telinga masyarakat, meskipun berbenturan dengan UU No 24 tahun 2009 yang mencakup tentang bahasa.
Guna mempertegas komitmen penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, telah menjadikan Oktober, sebagai Bulan Bahasa dan Sastra.
Kepala Badan Bahasa, E. Aminudin Aziz, menyampaikan kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra dilandasi kesadaran bahwa mengutamakan bahasa Indonesia merupakan tindakan untuk memperkuat bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan identitas nasional bangsa. Pengutamaan bahasa Indonesia itu bukan hanya tugas Badan Bahasa, melainkan juga tugas seluruh bangsa Indonesia.
“Bulan Bahasa dan Sastra (BBS) 2022 selain untuk memperingati 94 tahun Sumpah Pemuda, juga untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, memelihara semangat, dan meningkatkan persatuan Indonesia sebagai sebuah bangsa besar yang sehat. Kegiatan tersebut dilaksanakan melalui berbagai aktivitas kebahasaan dan kesastraan yang melibatkan beragam pihak, mulai dari ekosistem pendidikan, insan dan komunitas pegiat dan pemerhati bahasa dan sastra, lembaga, hingga masyarakat umum,” papar E. Aminudin Aziz, pada acara Diskusi Pendidikan dan Kebudayaan dengan Media Massa di Bogor selama dua hari yang berakhir hari ini 3 Oktober 2022.
Disebutkan, tema BBS 2022 adalah “Bangkit Bersama”. Ungkapan tersebut terkesan sederhana, tetapi sarat makna. Gerakan dan pemikiran visioner pemuda Angkatan 1928 dalam menyepakati sebuah sumpah untuk menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dapat dijadikan titik tolak semangat kebangkitan tersebut. Melalui tema tersebut, kita mengajak seluruh elemen masyarakat untuk melestarikan semangat Sumpah Pemuda serta bahu-membahu bangkit dari pandemi.
Semangat bangkit bersama itu tercermin dalam berbagai kegiatan BBS sebagai ajang mengapresiasi, berdiskusi, berkompetisi, dan berbagi informasi.
Badan Bahasa beserta satuan kerja di bawahnya dan balai/kantor bahasa yang ada di 30 provinsi menyelenggarakan berbagai jenis kegiatan dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra tersebut yakni:
Pemberian penghargaan dilakukan dalam wadah Penghargaan Sastra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada karya-karya sastra Indonesia yang membawa manfaat dan pengaruh positif dalam pembangunan karakter bangsa serta kepada sastrawan Indonesia yang secara konsisten mendedikasikan hidupnya dalam dunia sastra dan memberikan inspirasi bagi sastrawan lainnya.
Selain kegiatan tersebut, ada pula kegiatan berformat penghargaan yang secara rutin diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, baik di pusat maupun di balai/kantor bahasa.
Lomba Mengulas Buku. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak dan merangsang imajinasi serta kecerdasan anak dalam mengulas buku literasi yang sesuai dengan minat dan usianya. Lomba ini diikuti oleh anak berdasarkan jenjang membacanya, yaitu PAUD, SD kelas awal, dan SD kelas akhir. Peserta dapat mengikuti lomba ini dengan mengunggah video mengulas buku ke media Youtube.
Kuis Pelita Bahasa
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan sikap positif dan apresiatif siswa terhadap bahasa dan sastra melalui kuis secara daring. Sasaran kegiatan ini adalah siswa SMP/MTs/sederajat dan SMA/SMK/MA/sederajat dari berbagai wilayah di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan sikap pengutamaan bahasa Indonesia dan mengedukasi masyarakat dalam penggunaan istilah bahasa Indonesia melalui media yang menghibur. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mewadahi kreativitas masyarakat dalam pemanfaatan konten kreatif yang digemari saat ini, yaitu berupa video singkat berdurasi 60 detik di media Instagram dan TikTok.
Festival Handai Indonesia
Handai Indonesia merupakan jenama yang diberikan Badan Bahasa kepada warga negara asing yang mampu berbahasa Indonesia serta memahami peradaban, masyarakat, dan kebudayaan Indonesia. Untuk itu, Festival Handai Indonesia bertujuan untuk menyediakan wahana unjuk kemahiran dan kreativitas warga negara asing dalam bertutur kreatif dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Festival Film Pendek Berbahasa Daerah
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya melindungi bahasa dan sastra daerah serta memperkaya data bahasa daerah dalam bentuk film. Melalui festival ini, Badan Bahasa memberikan kesempatan bagi para peserta didik, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk mengekspresikan kreativitas, membuat inovasi, membangun semangat kebinekaan di Nusantara, dan meningkatkan kecintaan terhadap bangsa Indonesia di tengah kebinekaan yang diwujudkan dalam bentuk film pendek berbahasa daerah.
Pemilihan Duta Bahasa Tingkat Nasional
Kegiatan ini dilaksanakan dengan misi untuk senantiasa melahirkan generasi muda yang siap menerjemahkan dan menyelaraskan cita-cita pemuda Angkatan 1928 dalam tindakan nyata sesuai dengan dinamika perkembangan zaman serta mampu memantik peran dalam memantapkan fungsi bahasa Indonesia guna memperkuat jati diri dan daya saing bangsa.
Informasi kegiatan BBS dilakukan secara luas dan menyeluruh melalui seluruh media informasi Badan Bahasa dan melalui surat oleh balai/kantor bahasa ke institusi pendidikan di wilayahnya. Selain itu, dilaksanakan kegiatan Menjalin Indonesia yang bertujuan untuk mengintegrasikan kegiatan kebahasaan dan kesastraan di 30 balai/kantor bahasa.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkenalkan secara nasional program unggulan dari tiap-tiap balai/kantor bahasa yang memperlihatkan kekhasan program kebahasaan dan kesastraan di wilayah kerja balai/kantor bahasa dan diharapkan memberi gambaran dari banyak kegiatan balai/kantor bahasa yang memberi makna kepada masyarakat dan bangsa Indonesia. Tema yang diangkat dalam kegiatan ini adalah “Revitalisasi Bahasa Daerah”.
Sebagai acara puncak merupakan kegiatan penutup rangkaian kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra Tahun 2022. Dalam acara ini dilaksanakan, antara lain, pengumuman hasil festival dan lomba, penyerahan penghargaan, dan pementasan seni budaya. Selain itu, dalam acara ini diluncurkan produk Badan Bahasa. Acara ini akan dilaksanakan bertepatan Hari Sumpah Pemuda, yaitu 28 Oktober 2022.
Masyarakat dapat melihat informasi lengkap dari kegiatan-kegiatan tersebut pada laman dan media sosial Badan Bahasa serta balai/kantor bahasa. Badan Bahasa mendorong masyarakat merayakan Bulan Bahasa dan Sastra dengan caranya masing-masing.
Advertisement