Komitmen Gus Ipul Hapus Diskriminasi antara Sekolah Formal dan Madrasah Diniyah
Madiun: Setelah menghadiri Pengukuhan Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (DPC – FKDT) Kabupaten Madiun masa khidmah 2016 -2021 di PP. Subulul Huda Rejosari Kebonsari Kabupaten Madiun, Wakil Gubernur Jawa TImur, Saifullah Yusuf menghadiri Pembinaan dan Pelantikan DPC FKDT Kota Madiun di Gedung Taman Pendidikan Al Quran Kota Madiun. Kamis (9/3).
Pada kesempatan itu Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya agar tidak ada diskriminasi antara pendidikan formal dan Madrasah Diniyah (Madin). Bahkan harus saling mengisi karena Madin berfungsi agar siswa mempelajari dan memahami ilmu agama dengan benar hingga menjadi generasi yang tangguh dan berkarakter.
Sebagaimana yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantoro bahwa pendidikan dibagi tiga yaitu pendidikan formal, pendidikan informal dan pendidikan non formal. Sejalan dengan kemajuan jaman maka yang masih dapat berfungsi adalah pendidikan formal dan non formal. Sedangkan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan sudah tidak dapat berfungsi dengan baik.
“Untuk itulah pendidikan formal dan non formal harus saling mengisi, yaitu memberikan pendidikan keagamaan yang dirasakan masih kurang diberikan oleh pendidikan formal yang hanya diberikan selama tiga jam dalam sepekan,” ujar Gus Ipul.
Tantangan saat ini adalah kemajuan teknologi. Oleh karena itu siswa harus diajarkan hal tersebut agar sejak dini dapat memilah konten-konten yang aman untuk anak-anak.
Gus Ipul juga menyampaikan keinginannya dikemudian hari diadakan ujian madin berbasis komputer. “Bagaimana caranya kita harus memulai mengadakan Ujian Madin Berbasis Komputer,” ungkapnya. Tidak usah menilai bagaimana hasilnya, yang terpenting anak-anak harus diajarkan cara penggunaan komputer secara dini dan mengenalkan dunia internet secara sehat. (frd)